Categories: MotoGP

Andrea Dovizioso: Nicky Hayden Pembalap Istimewa

RiderTua.com – Dalam sebuah wawancara Andrea Dovizioso berbicara tentang beberapa faktor yang memainkan peran penting dalam karir balapnya. Ini tentang trek, motor dan rekan satu tim. Bagi pembalap berusia 36 tahun itu, karirnya di kejuaraan dunia balap motor berakhir dalam 10 hari lagi setelah melakoni 346 balapan.

Andrea Dovizioso: Nicky Hayden Pembalap Istimewa

Ketika Andrea Dovizioso ditanya, apakah menurutnya kelas MotoGP saat ini kehilangan sesuatu? Rider asal Italia itu menjawab, “MotoGP telah berubah. Sekarang kita memenangkan balapan dengan kecepatan. Sulit untuk melihat banyak overtake karena semua pembalap cepat dan kita bermain dengan catatan waktu lebih dari strategi balapan atau strategi konsumsi ban”

“Jika kita cepat dalam latihan, kita dapat menemukan kecepatan yang sedikit banyak dapat kita pertahankan dalam balapan. Ini adalah konsekuensi dari mengganti ban. Kita dapat nge-push sedikit lebih keras ketimbang dulu dan menjaga kecepatan yang sama sampai akhir. Itu sebabnya duel di MotoGP lebih sedikit sekarang. Ada banyak aerodinamis dan itu tidak membantu saat menyalip. Saya tidak ingin berbicara negatif tentang itu, itu hanya perubahan yang kita lihat,” tegas Dovi.

Dovi telah melibas begitu banyak sirkuit dalam 21 musim, sirkuit mana yang paling dia nikmati? “Ada lebih dari satu. Saya pikir Mugello, it’s crazy. Duel untuk meraih kemenangan di Mugello (Dovizioso memenangkan balapan MotoGP Italia pada 2017) adalah sesuatu yang tidak akan pernah saya lupakan, dan itu agak gila! Sayangnya saya tidak kompetitif tahun ini dan itu tidak bagus karena tidak banyak penonton,” jawab ‘Papa Sara’.

“Itu adalah balapan Mugello yang tidak biasa, sangat aneh. Ketika kita berbicara tentang tata letak trek, Malaysia benar-benar bagus. Saya menang di sana saat wet race pada 2016 dan 2017 (Dovi meraih podium MotoGP untuk pertama kalinya di Sepang pada 2008). Qatar bukan trek yang bagus, tapi saya selalu kompetitif di sana (Dovi memenangkan Losail pada 2018 dan 2019, tiga kali finis ke-2 dan satu kali finis ke-3). Dan ketika kita kompetitif, itu selalu menyenangkan. Jadi bisa dibayangkan,” imbuhnya.

BTW, Dovi memiliki banyak rekan setim, Dani Pedrosa dan Casey Stoner di Repsol Honda, Nicky Hayden di Ducati, Cal Crutchlow di Tech3 Yamaha dan Ducati, Andrea Iannone dan Danilo Petrucci di Ducati, Valentino Rossi di Petronas Yamaha dan Darryn Binder di WithU RNF. Siapa rekan satu tim terbaiknya? “Rekan terbaikku… Saya bahkan lupa Jorge Lorenzo,” ujar Dovi sambil terawa.

Mengapa dia melupakan Jorge Lorenzo? “Sulit untuk menyebutkan hanya satu karena saya memiliki hubungan yang baik dengan banyak orang. Nicky benar-benar istimewa karena Nicky hanyalah Nicky. Seorang Amerika sejati. Begitu tenang namun juga emosional. Saya tidak ingin menyebut nama. Ada beberapa hal baik dari banyak rekan satu tim. Tapi tidak oleh semua orang. Beberapa hal negatif juga, karena itu normal ketika kita saling berpacu. Sulit untuk berteman,” jawab Dovi.

Dovi telah membalap dengan Honda RC213V, Yamaha M1 di era yang berbeda dan Ducati mulai 2013 hingga 2020. Apa motor terbaik yang pernah dia tunggangi? “Mengendarai motor terbaik adalah satu hal, tetapi motor terbaik selalu menjadi tempat kita mencapai hasil terbaik. Itu perbedaan. Hasil terbaik datang ketika perpaduan antara kita dan motornya bagus dibandingkan dengan lawan kita. Itu tidak berarti itu adalah motor terbaik yang pernah kita tunggangi,” kata rider asal Forli-Ialia itu.

“Tetapi pada tahun 2018 saya memiliki feeling terbaik dengan motor. Sayangnya, saya dua kali nirpoin di awal musim (Dovi crash di Jerez dan Le Mans), yang benar-benar mengubah klasemen. Saya tidak bisa bertarung sampai akhir. Itu adalah musim terbaik saya. Saya telah melakukan beberapa crazy races. Jika saya punya perasaan yang baik, telah memutuskan sesuatu yang lain, maka saya bisa melakukan itu. Itu agak tidak biasa. Ini tidak biasa ketika kita bangun pada hari Minggu dan berkata pada diri sendiri, ‘Hari ini akan menjadi hari saya’. Itu tidak normal, tapi sangat bagus,” pungkas Dovizioso.

Karier Balap Dovizioso:

  • 345 balapan
  • 24 kemenangan
  • 39 finis di posisi ke-2
  • 40 finis di posisi ke-3
  • 20 pole position
  • 22 lap balapan tercepat
  • Juara Dunia 125cc 2004 dengan Honda
  • Runner-up 5 kali (2006/07 di kelas 250cc & 2017 – 2019 di MotoGP)
  • Dua kali peringkat 3 di Kejuaraan Dunia (2005 di kelas 250cc & 2011 di MotoGP)

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Marc Marquez Tidak Tepat di Tim Pabrikan Ducati, Ini Alasannya!

RiderTua.com - Mantan pembalap Neil Hodgson menegaskan, "Marc Marquez ke tim pabrikan Ducati? Saya melihatnya tidak tepat. Tetapi kenapa mereka…

5 Mei 2024

Tak Seperti Biasanya KTM Tampil Mengecewakan di Jerez Musim Ini

RiderTua.com - Dalam upaya menjadi penantang utama Ducati, balapan akhir pekan KTM di Jerez berakhir mengecewakan. Brad Binder berhasil P6…

5 Mei 2024

Neta V-II Dijual Lebih Murah Dari Neta V Karena Ini

RiderTua.com - Neta sebelumnya merilis Neta V di Indonesia sejak tahun lalu, dan sukses terjual hingga ratusan unit. Kini mereka…

5 Mei 2024

Wuling Berbicara Soal MPV Listrik di Indonesia

RiderTua.com - Wuling baru memiliki tiga mobil listrik yang dijualnya di Indonesia, terdiri dari Air EV, Binguo EV, dan Cloud…

5 Mei 2024

Wuling Cloud EV Tanpa Sunroof Seperti Alvez

RiderTua.com - Wuling Cloud EV menjadi pelengkap mobil listriknya di Indonesia setelah merilis Air EV dan Binguo. Model ini memiliki…

5 Mei 2024

Seres E1 yang Terjual Ratusan Unit, Tapi Jarang Terlihat di Jalan

RiderTua.com - Seres E1 menjadi salah satu mobil listrik yang dijual di Indonesia ketika pasarnya pertama kali dimulai disini. Meski…

5 Mei 2024