Monster Energy Yamaha MotoGP RiderTua.com – Menilik dari hasil balapan di paruh pertama musim 2022, seperti ada dua Fabio Quartararo di MotoGP. Quartararo yang ‘melempem’ saat balapan di luar Eropa dan yang satu lainnya ‘moncer’ saat balapan di Eropa. Setelah start dari posisi yang beragam, pembalap Yamaha itu menunjukkan apa yang diekspektasikan dari seorang juara bertahan di GP Eropa selain dari TT Belanda di Assen tentunya. Rider berusia 23 tahun itu mengungkapkan bagaimana dirinya keluar dari spiral negatif di awal musim. Dia mengakui, “Di GP Jerez saya siap untuk meninggalkan Yamaha.”
Namun ketika Yamaha berjanji akan merombak mesin dengan mendatangkan ahli mesin Formula 1 (Luca Marmorini), Fabio berubah fikiran.. “Yamaha menawarkan proyek yang saya suka. Mereka merekrut insinyur yang bekerja sangat keras pada mesin untuk tahun mendatang, Itu sebabnya kami memperpanjang kontrak selama 2 tahun lagi bersama-sama,” kata Quartararo..
Jadi apa yang berubah? Apa yang diberikan Yamaha kepada Fabio Quartararo sehingga dia bisa meningkatkan kecepatannya dengan begitu nyata? “Motor yang kami gunakan untuk mengakhiri paruh pertama musim ini sama dengan balapan pertama, benar-benar sama. Beneran!” tegas El Diablo.
Rider asal Nice-Prancis itu menambahkan, “Biar saya jelaskan, saya memulai Kejuaraan Dunia di Qatar dengan cara yang salah. Saya berharap lebih dari performa Yamaha selama musim dingin setelah pengembangan mesin sebelumnya terhenti selama 18 bulan. Saya mengharapkan mesin yang lebih cepat tetapi mereka tidak bisa menghasilkan. Jadi saya mulai mengeluh tentang kecepatannya. Di Indonesia turun hujan, di Argentina saya mengeluh lagi tentang motornya. Itu bukan cara yang benar. Setiap kali saya keluar di trek, saya selalu berpikir ‘Saya tidak bisa menang lagi’.”
“Dalam perjalanan dari Argentina ke Austin, saya mengatakan pada diri sendiri bahwa saya membuat kesalahan, bahwa saya telah masuk ke spiral negatif, bahwa tidak ada gunanya melanjutkan musim seperti ini. Di Austin saya berkata pada diri sendiri, ‘Ya, saya tidak akan menang. Tapi pergilah ke sana dan berikan semuanya!’ Dan itu berhasil. Mungkin itu tidak tercermin dalam hasil, tetapi saya meninggalkan Amerika Serikat dengan mentalitas yang sama sekali berbeda,” lanjutnya merujuk pada finis ke-7 di Texas.
“Yah, bukan motornya yang berubah, tapi mindset di kepalaku,” tegas pemimpin klasemen itu.
Membaca kalimat yang dilontarkannya ini, kita memahami apa yang dimaksud Quartararo ketika dia mengatakan bahwa dia adalah seorang pembalap yang bersaing melawan dirinya sendiri ketimbang melawan para rivalnya. Dengan kata lain, membalapnya harus lebih cepat dan lebih cepat, bukan hanya untuk mengalahkan pembalap lain di trek.
“Pada akhirnya saya tahu, bahwa jika saya meningkatkan diri maka sisanya akan datang secara alami,” imbuhnya.
Itulah salah satu alasan, mengapa Fabio Quartararo bagi Yamaha sama seperti Marc Marquez bagi Honda yakni seorang pembalap yang mereka andalkan secara maksimal. Baru beberapa pekan lalu, juara dunia 2021 itu dan Yamaha mengonfirmasi kelanjutan kerja sama mereka.
Kekecewaan El Diablo atas kurangnya kemajuan selama musim dingin telah membuatnya serius mempertimbangkan untuk pindah. Bagaimanapun Yamaha tahu apa yang dipertaruhkan dan akhirnya menawarkan langkah meyakinkan kepada Quartararo. Yamaha pun mendatangkan ahli mesin Formula 1 Ing. Luca Marmorini.
“Ya, itu dibicarakan selama berbulan-bulan. Sebelum awal musim, tujuan saya adalah bertahan bersama Yamaha. Tampaknya tidak masuk akal untuk memikirkan langkah setelah memenangkan gelar dunia bersama mereka. Tetapi di atas semua itu, tujuan pertama saya adalah mempunyai proyek yang paling kompetitif. Di Jerez saya sudah siap untuk meninggalkan Yamaha. Tapi mereka menawarkan proyek yang saya suka. Mereka merekrut insinyur yang bekerja sangat keras pada mesin untuk tahun mendatang dan saya sangat nyaman dengan M1. Itu sebabnya kami memperpanjang kontrak selama 2 tahun lagi bersama-sama,” pungkas Quartararo.
RiderTua.com - Jack Miller kini berada di bawah tekanan, di mana masa depannya tidak pasti, mungkin dia yang akan di…
RiderTua.com - Hingga saat ini belum ada titik temu untuk kesepakatan baru antara Ducati dan VR46 Racing. Kontrak tim milik…
RiderTua.com - Daihatsu sudah tidak bisa diremehkan lagi soal penjualan mobilnya di Indonesia. Apalagi untuk mobil murahnya, Sigra, yang mampu…
RiderTua.com - MG Motor telah sukses dalam meluncurkan dua mobil listriknya di Indonesia pada bulan lalu. Namun itu saja belum…
RiderTua.com - Debut Pedro Acosta di MotoGP sungguh menarik. Rookie dari tim GasGas Tech3 itu langsung melaju ke Q2 dengan…
RiderTua.com - Daihatsu masih memimpin penjualan mobil niaga ringan di Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Sementara itu, segmennya kini diisi…
Leave a Comment