Categories: MotoGP

Penalti untuk Fabio Quartararo: Tindakan yang Tidak Masuk Akal?

RiderTua.com – Sejak juara dunia sekaligus pemimpin klasemen Fabio Quartararo dihukum long lap penalti di TT Assen-Belanda untuk GP Inggris di Silverstone pada 7 Agustus mendatang, terjadi perdebatan sengit mengenai hukuman ini. Jika di masa depan serangan seperti yang dilakukan El Diablo itu selalu dihukum, maka setiap manuver menyalip pasti dapat dihukum. Satu-satunya pakar MotoGP di Jerman juga punya pendapat yang jelas tentang hal ini. “Apa yang bisa saya katakan? Itu konyol! Jika stewards terus seperti ini, kita bisa segera menutup olahraga ini. Fabio tentu tidak membuat crash ini dengan sengaja. Dengan penalti ini, semuanya berjalan terlalu jauh dari arah Formula 1. Di sana mereka terus-menerus merengek di radio dan menangis. Dulu disebut ‘itulah balap’ dan hanya itu. Terkadang kita tidak beruntung tapi terkadang kita juga beruntung. Itulah hidup,” ujarnya.

Penalti untuk Fabio Quartararo: Tindakan yang Tidak Masuk Akal?

Bahkan, tidak perlu mengingat terlalu jauh ke belakang untuk melihat kembali kurangnya konsistensi dalam putusan masing-masing dari tiga anggota FIM MotoGP Stewards Panel, yang selalu menyertakan Juara Dunia tiga kali sekaligus mantan pembalap pabrikan Honda Freddie Spencer, ditambah Andres Somolinos, Raffaele de Fabritis dan mantan pembalap sespan Jerman sekaligus Direktur Pelaksana Oschersleben saat ini Ralph Bohnhorst..

  1. GP Catalunya 5 Juni 2022: Taka Nakagami (Idemitsu LCR-Honda) berada di urutan ke-12 di grid dan melesat maju ke posisi ke-4 tapi crash di tikungan pertama dan membawa serta Alex Rins dan Pecco Bagnaia jatuh bersamanya. Pada akhirnya Bagnaia harus menyerah dan kehilangan kesempatan untuk memenangkan balapan, ​​sementara Rins mengalami cedera tangan dan juga harus absen balapan di Sachsenring. Namun crash ini digolongkan sebagai insiden balap oleh pihak stewards. Kemudian insiden crash yang melibatkan Quartararo dan Aleix Espargaro di Assen, di mana pembalap pabrikan Aprilia itu berhasil bertahan diatas motor dan tidak terjatuh? Aleix bahkan melesat dari posisi 15 ke posisi ke-4 dan mengumpulkan 13 poin, sementara El Diablo nol poin plus masih diganjar hukuman long lap penalti di GP Inggris.
  2. GP Portimao 2022: Jack Miller ingin menyalip Joan Mir sebelum tikungan pertama dalam balapan, dia bertarung untuk tempat ke-3. Pembalap Ducati itu menabrak dan menyapu juara dunia 2020 itu crash bersamanya. Tidak ada hukuman untuk Miller. Ini tentang balap, olahraga yang berisiko tinggi, bukan turnamen menari, bowling, atau catur.
  3. GP Qatar 2022: Harapan Pecco Bagnaia sepuluh lap sebelum akhir balapan dia ingin memperlambat pembalap Pramac Ducati Jorge Martin, namun gagal dan roda depan slip, Pecco juga membawa Martin terjatuh bersamanya. Tidak ada hukuman untuk Pecco.

Jack Miller mendapatkan dua kali long lap penalti setelah kualifikasi (di Sachsenring dan Assen) karena crash saat bendera kuning dikibarkan. Sanksi semacam itu sudah diatur dalam peraturan.

Tapi pembalap sudah cukup dihukum jika crash di sesi penting 15 menit. Dan jika dia tidak membahayakan siapa pun, apakah hukumannya benar-benar masuk akal? Mereka yang bertanggung jawab harus berdiskusi tentang ini.

Bukankah seharusnya motorsport mengeluarkan pembalap terbaik dan tercepat? Apakah setiap pembalap harus langsung membalap setelah bendera kuning dikibarkan? Atau tidakkah seharusnya seorang pembalap senior seperti Miller diberi tanggung jawab pribadi ketika dia melihat bahwa tidak ada bahaya yang jauh dan luas?

Miller juga bisa jatuh karena ban terlalu dingin karena dibawa berputar-putar? Jadi apakah hukuman itu dibenarkan?

Mengapa keputusan seperti itu (yang bisa membuat Quartararo dan Yamaha kehilangan gelar) harus dibuat di bawah tekanan waktu?.. Aleix akhirnya mencetak 13 poin di Assen, dia mungkin tidak akan berhasil tanpa diseruduk Quartararo.

Jadi kerugian yang menimpa Aleix dan Aprilia secara signifikan lebih kecil ketimbang pihak Fabio dan Yamaha. Selain itu, pembalap asal Prancis itu bersih, dia tidak pernah terlibat dalam manuver kasar. Kita tahu bahwa pabrikan Yamaha punya power yang kecil. Jadi di mana lagi Fabio harus menyalip jika tidak di tikungan?

Jika kita mantan pembalap Honda, kita akan sangat berhati-hati dalam situasi seperti itu agar tidak kehilangan kesan independensi sebagai stewards dan hakim. Dan kenapa harus ada orang Italia dan Spanyol di panel stewards, ini adalah dua negara yang selalu memiliki pembalap yang memperebutkan gelar.

Chief Steward sekarang adalah Andres Somolinos dan para pejabat ini memastikan bahwa semua argumen dipertimbangkan dengan cermat sebelum keputusan dibuat. Lebih buruk lagi ketika hasilnya terlihat seperti di Assen. Sudah saatnya untuk mempertanyakan keberadaan badan ‘FIM MotoGP Stewards’ yang penting ini dan memikirkan standar kualitas yang lebih tinggi.

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Ducati Melepas VR46 Racing Karena Alasan Uang?

RiderTua.com - Hingga saat ini belum ada titik temu untuk kesepakatan baru antara Ducati dan VR46 Racing. Kontrak tim milik…

19 Maret 2024

Daihatsu Sigra Memimpin Penjualan Mobil Bulan Februari 2024

RiderTua.com - Daihatsu sudah tidak bisa diremehkan lagi soal penjualan mobilnya di Indonesia. Apalagi untuk mobil murahnya, Sigra, yang mampu…

19 Maret 2024

MG Motor Siap Rilis Mobil Baru di Indonesia

RiderTua.com - MG Motor telah sukses dalam meluncurkan dua mobil listriknya di Indonesia pada bulan lalu. Namun itu saja belum…

19 Maret 2024

Manajer Tim GASGAS Tech3 : Penasaran Melihat Aksi Acosta di Portimao, Siapa yang Dia Asapi?

RiderTua.com - Debut Pedro Acosta di MotoGP sungguh menarik. Rookie dari tim GasGas Tech3 itu langsung melaju ke Q2 dengan…

19 Maret 2024

Daihatsu Tak Mau Buru-buru Hadirkan Mobil Niaga Listrik

RiderTua.com - Daihatsu masih memimpin penjualan mobil niaga ringan di Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Sementara itu, segmennya kini diisi…

19 Maret 2024

Penjualan Wuling Binguo Menurun Drastis Bulan Lalu?

RiderTua.com - Wuling kini memiliki tiga mobil listrik yang dijual di Indonesia, terdiri dari Air EV, Binguo, dan Cloud EV.…

19 Maret 2024