RiderTua.com – Adiknya Pol Espargaro crash dua kali pada hari Jumat dengan Repsol-Hondanya. Hal ini membuatnya terdampar di tempat ke-14, 0,798 detik di belakang Pecco Bagnaia. Pol menyalahkan ban yang dipanaskan sebelumnya sebagai penyebab crash yang dialaminya. Namun menurut kontrak, para pembalap MotoGP tidak boleh ‘menghujat’ pemasok ban Michelin. Oleh karena itu, Aleix Espargaro berkomentar dengan hati-hati mengenai hal itu. “Saya tidak tahu harus berkata apa tentang hal ini,” ujarnya.
Aleix Espargaro menempati posisi ke-4 dalam timesheet gabungan latihan hari Jumat GP Sachsenring, kalah 0,201 detik dari catatan waktu terbaik Pecco Bagnaia (Ducati). “Kami menggunakan paket aero yang lain di sore hari, itu memberi stabilitas yang lebih baik. Perbedaannya tidak besar, terutama di tikungan 9, 10 dan 11 saya sedikit lebih stabil, jadi saya bisa nge-push lebih keras. Jadi motornya sedikit bergerak, kita bisa berakselerasi lebih baik. Kemudian motor menjadi kurang gesit, yang membuat perubahan arah menjadi lebih sulit. Tapi grip ban lebih baik pada kecepatan tinggi. Itu selalu positif. Di trek cepat perbedaannya akan lebih besar. Meski demikian, saya akan menjaga aerodinamis ini selama 2 hari ke depan di sini,” kata pembalap Aprilia itu.
Aleix Espargaro menambahkan, “Di Barcelona kami balapan dengan ban belakang medium. Di sini, cengkeraman kompon hard sangat tinggi, ini sangat aneh. Namun dengan ban hard cengkeramannya berkurang, meski tidak sebanyak di Montmelo. Tapi lap terakhir di sini akan membosankan, jaraknya sangat panjang, lebih dari 30 lap. Tapi saya merasa sangat baik hari ini dengan ban hard.”
Aleix tidak khawatir tentang peluang menyalip dalam balapan. “Karena saya bisa melaju dengan kecepatan menikung yang sangat tinggi di tikungan 9, 10 dan 11. Jadi saya bisa dengan mudah menyalip saat mengerem di tikungan 12. Tapi di bagian pertama trek, itu tidak mungkin,” imbuh pembalap berusia 32 tahun itu.
Pol jatuh dua kali pada latihan hari Jumat, dan menyalahkan ban yang dipanaskan sebelumnya sebagai penyebab crash yang dialaminya. Namun menurut kontrak, para pembalap MotoGP tidak boleh menghujat pemasok ban Michelin. Oleh karena itu, Aleix berkomentar dengan hati-hati mengenai hal itu. “Saya tidak tahu harus berkata apa tentang hal ini,” ujarnya.
Kemudian dia menghela nafas sambil berpikir, lalu menjawab, “Pol bukan satu-satunya yang bermasalah dengan ban yang dipanaskan sebelumnya. Banyak pembalap sangat kecewa dengan situasi ini. Setiap hari Jumat kami membicarakan hal ini di Komisi Keamanan. Saya bersimpati penuh untuk Pol. Tapi apa yang harus kita lakukan? Haruskah kita membuang semua ban yang telah dipanaskan sebelumnya di balapan? 55 ban setiap akhir pekan? Ini adalah topik yang sensitif. Saya tidak punya jawaban yang tepat, saya minta maaf.”
RiderTua.com - Chery mungkin menjadi salah satu merek mobil asal Negeri Tirai Bambu yang sempat diremehkan ketika pertama kali hadir…
RiderTua.com - Suzuki telah mencatatkan hasil penjualan mobil yang cukup bagus selama bulan Maret 2024 di Indonesia. Tercatat ada kenaikan…
RiderTua.com - Toyota kini memiliki sejumlah mobil listrik yang dijualnya di pasar global. Salah satunya bZ4X yang menjadi andalannya di…
RiderTua.com - Mobil hybrid Toyota di Indonesia kini cukup banyak modelnya dan dijual dalam harga yang bervariasi pula. Kebanyakan modelnya…
RiderTua.com - Meski berada di posisi ke-5 dalam timesheet pada latihan hari Jumat di Jerez, Jorge Martin merasa dirinya jauh…
RiderTua.com - Penjualan mobil Chery selama beberapa bulan terakhir di Indonesia masih cukup bagus. Terlebih bagi mobil listrik terbarunya, Omoda…
Leave a Comment