Categories: MotoGP

Ducati Pakai ‘Teknologi Zaman Batu’?

RiderTua.com – Bahkan perangkat baru Ducati yang dikatakan ‘teknologi zaman batu’, akan ditiru oleh pabrikan lain… Semenjak tes Sepang yang digelar pada 5-6 Februari, Asosiasi Pabrikan Olahraga Motor (MSMA) dibuat ‘panas’ dengan perangkat baru yang digunakan Ducati. Karena pabrikan asal Borgo Panigale itu muncul dengan Desmosedici 2022 untuk pertama kalinya dengan perangkat ‘Front Ride Height Adjuster’. Di mana para rivalnya Honda, Yamaha, Suzuki, KTM dan Aprilia tidak senang akan hal itu. “Tidak ada pabrikan yang antusias berinvestasi dalam teknologi zaman batu seperti itu,” jelas Ing. Sebastian Risse selaku Manajer Teknis MotoGP di KTM. Tapi karena perangkat itu legal, jadi tidak ada yang bisa melarangnya.

Ducati Pakai ‘Teknologi Zaman Batu’?

Perangkat baru Ducati ini memang mematuhi aturan karena shock depan diturunkan secara manual saat berakselerasi. Pabrikan lain ingin membujuk Ducati untuk tidak menggunakan sistem ini di balapan, karena pasti semua pabrikan harus menirunya (untuk mengimbanginya). Seperti yang terjadi pada perangkat Holeshot, Rear Ride Height Adjuster dan spoiler roda belakang. Semua sistem ini ditemukan oleh Ducati dan suatu hari pasti ditiru oleh pabrikan lain.

Tapi 2 minggu lalu, CEO Dorna Carmelo Ezpeleta mengatakan dalam sebuah wawancara, “Kami tidak ingin speednya lebih cepat atau anggaran yang lebih tinggi.”

Itulah sebabnya topik ini juga akan dibahas di Komisi Balapan dan mungkin ‘dikubur’ dengan suara bulat agar ada perdamaian di MSMA lagi. Tetapi masih dipertanyakan, apakah Ducati akan secara sukarela mengungkapkan keunggulan ini?

Danny Aldrigde selaku Direktur Teknik balap MotoGP, belum mengetahui kecanggihan teknis perangkat baru di GP22. Dia hanya mendengarnya dari rumor yang berkembang.

Sementara itu tes rider HRC (Honda Racing Corporation) Stefan Bradl mengatakan, “Tidak masalah apakah kita memiliki pengatur ketinggian pengendaraan untuk bagian belakang atau depan, pusat gravitasi selalu lebih rendah.”

“Ini berarti motor menekan lebih baik ke tanah. Perangkat ketinggian belakang jelas lebih baik terhadap wheelies. Saya berasumsi ini juga berlaku untuk ‘Front Device’. Saya belum mencoba yang seperti ini, tetapi saya berharap ini akan sangat membantu saat startup. Saya tidak mengamati bahwa para pembalap Ducati juga menggunakan sistem tersebut saat berkendara. Saya pikir perangkat depan lebih untuk diluncurkan. Sangat membantu sehingga kemiringan wheelie lebih sedikit. Ketika pusat gravitasi lebih rendah, lebih mudah untuk maju saat berakselerasi,” jelas pembalap asal Jerman itu.

Danny Aldridge juga tidak memiliki informasi tentang kemungkinan protes seperti yang terjadi 3 tahun lalu, saat kontroversi masalah spoiler roda belakang Ducati (‘spoon’). “Pertama-tama, harus ditunjukkan apa yang diprotes dan titik di mana sistem tidak sesuai dengan peraturan,” kata pria asal Inggris itu.

Namun, tim atau pabrikan mana pun dapat mengajukan protes. Kemudian Danny Aldridge harus memeriksa apa yang diprotes dan menyerahkan laporan dengan penilaiannya kepada ‘FIM Stewards’. Petugas kemudian akan memutuskan apakah perangkat itu legal atau ilegal.

“Sistem suspensi elektronik dilarang di kelas MotoGP. Saya pasti berasumsi bahwa sistem Ducati untuk ‘fork’ bekerja dengan cara yang mirip dengan ‘Ride Height Adjuster’ untuk bagian belakang. Tapi sejauh ini Ducati belum menunjukkan apa pun kepada saya dan mereka tidak berkewajiban sampai GP Qatar pada bulan Maret mendatang,” pungkas Danny Aldridge

Rafie Satya Pradipta

Leave a Comment

Recent Posts

Kolaborasi Yamaha dengan FILA, Luncurkan Fazzio Edisi Spesial

RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…

25 April 2024

CEO Ducati : Performa Marc Marquez Tidak Bisa Disamakan dengan Pembalap GP24

RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…

25 April 2024

Neta Memulai Produksi Mobil Listriknya di Indonesia

RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…

25 April 2024

Citroen e-C3 Siap Diproduksi di Indonesia!

RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…

25 April 2024

Aleix Espargaro : Fabio Quartararo Bertahan di Yamaha Bukan Hanya Karena Uang

RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…

25 April 2024

Penjualan Mobil Listrik Ditargetkan Bisa Mencapai 17 Juta Unit?

RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…

25 April 2024