Mental Tempur Zarco Loyo, ‘Ngeper’ Lihat Speed Quartararo?

RiderTua.com – Johann Zarco adalah salah satu pembalap MotoGP yang terkenal dengan aksi backflip (salto) saat selebrasi kemenangannya. Namun kini jarang terlihat aksi itu (karena memang belum menang). Setelah liburan bukannya tambah fresh, bisa menang dan salto lagi, performa Zarco justru yang ‘jumpalitan’.. Kini Johann Zarco harus melupakan mimpi gelar juara dunia 2021. Setelah liburan musim panas, dia mengaku ada yang tidak beres secara mental. “Saya ingin meningkatkan kecepatan untuk mengikuti Fabio. Tapi hal itu tidak terjadi seperti itu,” kata Zarco.. Bahkan jika impian Zarco (31 tahun) adalah dipromosikan ke tim resmi Ducati, dia juga mengatakan sudah pasrah jika yang dipilih ke tim pabrikan adalah Jorge Martin (23 tahun) yang lebih muda, mungkin ini adalah double pressure dari dua sisi ( Fabio dan Martin) baginya..

Mental Tempur Zarco Loyo, ‘Ngeper’ Lihat Speed Quartararo?

Johann Zarco mengakhiri paruh pertama musim 2021 sebelum liburan musim panas dengan berada di tempat kedua dalam klasemen. Awalnya dia terlihat mampu menjadi pesaing utama kepemimpinan rekan senegaranya Fabio Quartararo, tetapi di GP Austria dan Inggris dia finis di posisi keenam, DNF dan posisi ke-11 yang menghapusnya dari mimpi gekar dunia. Empat podium musim ini di paruh pertama musim memungkinkan untuk berkembang diparuh kedua, namun ternyata jarak di klasemen meningkat menjadi 69 poin (sebelum liburan musim panas 34 poin).

Tekanan Gelar Dunia

Apa yang salah setelah liburan? Sisi psikologis memainkan peran utamanya. “Saya harus menghilangkannya dari pikiran saya karena itu memberi terlalu banyak tekanan pada saya ketika saya kembali dari liburan musim panas. Saya ingin meningkatkan kecepatan untuk mengikuti Fabio. Tapi hal itu tidak terjadi seperti itu. Ini tidak berarti bahwa saya putus asa. Banyak hal yang masih bisa terjadi. Tapi faktanya Fabio tetap mempertahankan posisinya, sedangkan saya butuh lebih banyak waktu untuk menganalisa berbagai hal,” kata pembalap tim Pramac Racing itu.

Johann Zarco direkrut oleh Ducati ketika dia tampaknya tidak memiliki harapan untuk kembali ke grid kelas utama. Gigi Dall’Igna, Paolo Ciabatti bertaruh padanya, mempercayakannya dengan motor spek resmi. Dan janji promosi ke tim pabrikan jika hasilnya membuktikan dia bagus. Masih ada waktu untuk mengejar tujuan ini, tetapi itu bukan prioritas pembalap Prancis itu saat ini.

Di Aragon dia harus kembali untuk mendapatkan kembali kepercayaan diri. “Dalam dua minggu terakhir saya pasti tidak memiliki pemikiran ini. Posisi saya di tim Pramac bagus. Kalau calon untuk tim resmi kemudian adalah Jorge Martin, karena dia lebih muda, maka akan seperti itu. Selama saya bisa bersaing memperebutkan gelar juara dunia di masa depan (meski di Pramac), saya akan senang”.