Lecuona Tak Mau Balik ke Moto2, Terus Kemana?

RiderTua.com – Lecuona tak mau balik ke Moto2 atau jadi tes rider MotoGP (karena masih terlalu muda, 21 tahun), terus mau kemana dong?… Di GP Spielberg-2, Iker Lecuona memilih bertahan dengan ban slick dan tidak berganti motor dengan ban hujan, seperti yang dilakukan pemenang Brad Binder. Pembalap berusia 21 tahun itu tidak ikutan rider yang masuk 5 besar seperti Marc Marquez, Pecco Bagnaia, Jorge Martin, Joan Mir dan Fabio Quartararo segera masuk pit dan berganti motor dengan ban hujan setelah 25 dari 28 lap.

Pembalap Tech3 KTM itu berada di posisi ketiga dengan sisa dua tikungan, kemudian dia berhasil disalip lawan yang dilengkapi ban hujan menjelang garis finis. Alhasil, pembalap asal Spanyol itu finis di posisi ke-6 dalam balapan flag-to-flag di GP Austria-2. Untuk itulah, Lecuona bersemangat untuk melihat, bagaimana karir balapnya akan berlanjut setelah musim 2021. Dia mengungkapkan jika tidak ingin kembali ke Kejuaraan Dunia Moto2 dan tidak ingin bekerja sebagai tes rider MotoGP.

Lecuona Tak Mau Balik ke Moto2 atau Jadi Tes Rider MotoGP

Jika melihat catatan waktu, menunjukkan bahwa Brad Binder bertindak lebih baik dengan ban slick di lintasan basah dengan menunjukkan lebih banyak keterampilan dan kontrol kendaraan ketimbang para pengejarnya. Binder melaju di lap 25 dalam waktu 1: 32,757 menit, kemudian runner-up Pecco Bagnaia menyelesaikannya dalam waktu 1: 37.229 menit. Jadi Pecco 4,472 detik lebih lambat dari Binder.

Keputusan itu diambil pada lap ke-26, di mana Binder menempuh 15,8 detik lebih cepat dengan ban slick. Misalnya dari pembalap Ducati Bagnaia, yang kehilangan waktu berharga karena berhenti dan kembali berada di lintasan dengan ban hujan. Di lap ke-27, Binder lebih lambat 4,7 detik dari Bagnaia saat hujan. Pada lap ke-28 dan terakhir, pembalap asal Afrika Selatan itu kehilangan 4,386 detik dari pembalap asal Italia itu yang berada di atas Ducati, yang berhasil mengamankan posisi kedua.

Singkatnya, Binder memperpanjang keunggulannya atas Bagnaia menjadi 27,3 detik dalam 2 lap. Pembalap Ducati itu masuk ke lap terakhir di tempat ke-10 dan kemudian melesat ke tempat kedua, 12,999 detik di belakang Binder, yang menghentikan dirinya di tikungan terakhir dan dengan demikian kehilangan sekitar 4 detik.

Setelah lap ke-25, Lecuona berada di posisi ke-9, tertinggal 10,3 detik dari Binder. Setelah 28 lap dia melewati garis finis 17,952 detik di belakang rekan semerek KTM-nya yang menang itu.

Lecuona balapan untuk musim kedua di KTM-Tech3, dia telah lolos dalam beberapa tes bakat, tetapi dia juga banyak terjatuh dan kegagalan lainnya. Termasuk sakit pada 2020 dan operasi arm pump yang harus dilakukan pada April 2021.

“Saya melakukan debut GP saya di kelas Moto2 di Silverstone pada tahun 2016. Sebelumnya, saya belum pernah mengendarai motor MotoGP di sini. Tapi saya pikir, saya bisa bertarung untuk masuk10 besar lagi,” ujar Lecuona.

Sejak GP Styria, Lecuona dikaitkan dengan tim Petronas Yamaha untuk musim 2022. Namun peluangnya menurun.

“Saya punya pilihan. Tetapi saya sudah berulang kali mengatakan, bahwa saya tidak ingin kembali ke Kejuaraan Dunia Moto2, meskipun ada tawaran. Sebelum saya berkompetisi di Moto2, saya akan meninggalkan kejuaraan dunia. Saya juga merasa terlalu muda untuk menjadi tes rider MotoGP. Saya tidak ingin menguji bagian baru selama sisa hidup saya. Saya suka balap! Manajer saya akan datang ke Inggris. Saya berharap dapat berbagi berita pada hari Minggu,” pungkas pembalap kelahiran tahun 2000 itu.