Home Otomotif Nissan Leaf di Indonesia, ‘Dulu dan Sekarang’

    Nissan Leaf di Indonesia, ‘Dulu dan Sekarang’

    (Auto Express)

    RiderTua.com – Pada akhirnya Nissan Motor Indonesia (NMI) berani memasuki pasar mobil listrik dengan model unggulannya, Leaf. Disebut unggulan karena mobil berdesain kompak ini pernah menjadi mobil listrik terlaris sedunia. Ternyata ini bukan pertama kalinya Leaf dihadirkan di Indonesia. Karena Nissan pernah menampilkannya sekitar dua tahun lalu.

    Baca juga: Nissan Indonesia Membuka Inden EV Leaf

    Leaf Pernah Tampil di Pameran Otomotif Indonesia

    Leaf menjadi mobil listrik pertama yang dihadirkan Nissan di Tanah Air. Pastinya model ini dibawa untuk menantang model sekelasnya seperti Hyundai Kona-Ioniq EV yang lebih dulu hadir. Sejauh ini hanya dua model tersebut yang menjadi lawan seimbang bagi Leaf, terlebih dari speknya.

    Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Leaf hadir di Indonesia, walaupun hanya tampil sebagai ‘pajangan’. Nissan pernah menghadirkannya pada pameran GIIAS 2019 lalu, dan memang saat itu mereka belum bisa menjualnya ke pasar. Mungkin karena masih memerlukan sejumlah persiapan matang sebelum dihadirkan secara resmi.

    Strategi Nissan di Indonesia
    (The Car Connection)

    Lebih Modern

    Dari tampilannya memang tak ada yang berbeda dengan model di GIIAS sekitar dua tahun lalu. Namun yang membuatnya berbeda yaitu sistem colokan listriknya sudah disesuaikan dengan SPLKU (stasiun pengisian listrik kendaraan umum) di Indonesia. Mungkin inilah yang membuat proses memasukan Leaf ke Tanah Air memakan waktu lama, karena Nissan melakukan sedikit penyesuaian.

    Selain itu, bagian layar infotainment-nya memakai ukuran 8 inci, lebih besar dari model yang pernah ditampilkan di GIIAS 2019. Tentu ini membuat pengoperasiannya menjadi semakin mudah dari sebelumnya. Meski hanya ada dua perbedaan, tapi ini akan membuat Leaf menjadi lebih mudah diterima oleh konsumen Indonesia.

    Walau begitu, butuh waktu lama hingga masyarakat Tanah Air bisa menerima mobil listrik. Terlebih transisi ke mobil ramah lingkungan akan membutuhkan waktu cukup lama jika infrastruktur pendukungnya belum tersebar merata. Tapi produsen percaya kalau semuanya membutuhkan waktu, dan jika sudah waktunya tiba, mereka sudah bersiap lebih dulu dengan produk unggulannya.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini