Red Bull Ring Menangis, Brad Binder Tersenyum

RiderTua.com – Sirkuit Red Bull Ring kecewa dan hampir menangis ketika tim tuan rumah (KTM) tidak bisa menang di balapan kandang pertama (GP Styria) Minggu lalu. Dan di balapan kedua (GP Austria) Minggu ini, Red Bull Ring benar-benar menangis (hujan: red) untuk memberi kemenangan pembalapnya Brad Binder, meskipun bisa dikata sebuah adu keberuntungan yang berani di balapan paling ‘gila’. Bahkan ketika mengetahui pembalap didepannya ganti motor, Binder tak putus asa dan melihat kemungkinan menang, dia menghitung kemungkinan bisa finis 1 sampai 5. “Mereka semua kembali ke pit, saya melihat peluang.” Sebuah pertaruhan dan kesuksesan balapan rumah KTM. Kata-kata bijak yang selalu dia ingat dari wejangan ayahnya adalah “Keberuntungan berpihak pada yang berani”. Dan Brad Binder menyelamatkan muka KTM di balapan kandang…

Red Bull Ring Menangis, Brad Binder Tersenyum

Benar-benar sulit untuk dikatakan jalannya balapan tadi malam. Brad Binder kembali meraih kemenangan pada kesempatan ini, melaporkan kesuksesan pribadinya yang kedua di kelas utama setelah Brno 2020. Bukan pertaruhan kecil, mengingat dia membawa motor KTM-nya ke garis finis dengan ban kering di trek basah… Sebuah upaya yang benar-benar membuahkan hasil, karena telah berhasil pecundangi semua orang dan tepat di rumah balap pabrikan dari Mattinghofen-Austria itu. “Keberuntungan berpihak pada yang berani” adalah salah satu moto favorit ayahnya, tidak ada ungkapan yang lebih baik untuk menggambarkannya saat itu.

“Yang lain kembali ke garasi untuk ganti motor dan saya melihat peluang.” Faktanya, Marquez, Mir, Bagnaia, Quartararo, dan Martin keluar trek, namun Binder langsung melaju, mengejutkan semua orang. “Saya berpikir untuk mengambil risiko dan melihat apakah saya jatuh atau apakah saya bisa finis di 5 besar.” Ada beberapa lap yang harus dilalui sebelum bendera kotak-kotak, tetapi mereka sangat lama dalam kondisi itu.

“Saya tahu saya unggul sembilan detik, tetapi itu tidak cukup jika Anda memakai ban slick dan kondisi hujan. Saya mencoba untuk melaju secepat mungkin, tetapi saya juga terlempar di tikungan 1, tidak dapat berhenti ketika saya harus melakukannya. ”

Juga karena rem karbonnya dingin, dia tidak bisa mengerem.. Dia banyak mempertaruhkan nasibnya…  “Temperatur ban juga turun, rasanya seperti melajui atas es.” Namun senyum lebar Binder menunjukkan betapa dia menginginkan podium. Berhasil dengan cara ini, naik di podium tertinggi dan menerima tepuk tangan semua orang, akan sulit untuk dilupakan. .

“Itu adalah balapan yang hebat bagi kami, untuk KTM dan untuk Red Bull. Saya sudah menang di Moto2 dan saya tahu apa artinya menang di ajang balap kandang mereka. Tapi bisa melakukannya di MotoGP luar biasa! dengan cita rasa yang unik. Kemenangan pertama memang spesial, tapi itu hampir tidak terduga. Saya harus bekerja lebih keras untuk ini. Sebuah tantangan besar, tapi saya akan mengatakan lebih ‘nyata’! ” pungkasnya..