RiderTua.com – Apakah kemampuan ‘Penyelamatan’ Marquez kini dan seterusnya hilang?… Marquez terkenal dengan aksi penyelamatan saat mencari limit menjelang jatuh dengan aksi heroiknya, tidak jatuh dengan memakai lutut dan siku sebagai ‘roda’… Kini aksi itu (untuk sementara) sulit dilakukan, semoga ketrampilan penyelematan itu tidak hilang permanen dan kembali setelah dia fit 100%… “Tahun ini saya tidak bisa mencegah untuk tidak jatuh seperti ini. Saya tidak bisa menyelamatkan situasi dengan lutut dan siku saya. Jika motor tergelincir maka jatuh,” kata pembalap Repsol itu kemarin. Meskipun begitu Marc Marquez menunjukkan kekuatannya di sesi kualifikasi kedua Spielberg-2. Pembalap Repsol Honda itu adalah salah satu dari rider yang berhasil mendekati skuat Ducati dan Fabio Quartararo dalam pengejaran di Q2.
Di Red Bull Ring, MM93 adalah penguasa mutlak tetapi kalah 0,6 detik dari pole position Jorge Martin. Tapi sayang pembalap berusia 28 tahun itu sempat mengalami crash. Kecelakaan yang dialami di FP4 mungkin tidak akan terjadi pada Marquez 2 tahun lalu, kini dia sudah berubah untuk sementara ini. “Tahun ini saya tidak bisa mencegah untuk tidak jatuh seperti ini. Saya tidak bisa menyelamatkan situasi dengan lutut dan siku saya. Jika motor tergelincir maka jatuh. Saya juga menggunakan set-up yang dimodifikasi,” ujar rider berjuluk Baby Alien itu.
Kemudian Marc Marquez menjelaskan, “Terkadang saya sudah menggunakan set-up ini. Tapi jika saya kehilangan roda depan, saya tidak bisa mencegah untuk jatuh. Saya mengerem, memiliki beberapa gerakan di sasis. Kemudian dengan mudah kehilangan posisi saya di atas motor, bergerak maju dan memberi banyak tekanan pada ban depan. Saya juga harus sangat berhati-hati saat balapan dan meninggalkan beban. Itu mirip dengan kualifikasi akhir pekan lalu.”
Mengenai balapan, pembalap Repsol Honda itu mengatakan, “Minggu lalu saya mencoba ban soft. Hari ini kami banyak menganalisis di FP4. Performa antara ban soft dan medium sama. Ban lembut sedikit lebih baik di awal, itu normal.”
Marquez harus memutuskan, “Ini tentang apakah saya ingin membalap dengan pembalap-pembalap cepat di awal dan kemudian bergeser sedikit ke bawah. Itu akan menjadi strategi dengan ban soft. Dengan ban medium, saya bisa balapan dengan konstan. Kebanyakan pembalap mungkin akan menggunakan ban medium. Pilihan ini pada akhirnya akan menjadi pilihan saya juga. “
This post was last modified on 15 Agustus 2021 18:49
RiderTua.com - Salah satu skutik Yamaha yang berkolaborasi dengan FILA yakni sebuah brand fashion terkenal, menghasilkan edisi spesial dari Fazzio…
RiderTua.com - Marc Marquez mengukuhkan dirinya sebagai pembalap GP23 tercepat pada 3 seri pertama MotoGP musim 2024. CEO Ducati Claudio…
RiderTua.com - Akhirnya Neta dapat memulai perakitan mobil listriknya di Indonesia setelah memulai penjualannya sejak tahun lalu. Walau mereka baru…
RiderTua.com - Walau Citroen mengimpor seluruh mobilnya dari luar negeri, modelnya dapat dijual dengan harga cukup terjangkau. Tentunya dengan kualitasnya…
RiderTua.com - Fabio Quartararo memilih tetap bertahan dengan Yamaha meski performa M1 sangat mengecewakannya. Aleix Espargaro ikut mengomentari hal ini, pembalap…
RiderTua.com - Sejauh ini penjualan mobil listrik di seluruh dunia masih cukup bagus, walau dengan adanya penurunan tren di Eropa…
Leave a Comment