Jorge Martin: Awal Karir yang Hebat!

RiderTua.com – Jorge Martin: awal dari karir yang hebat, calon pembalap tim resmi… Berkali-kali, Tim Balap Pramac milik Paolo Campinoti melewatkan kemenangan MotoGP pertamanya dalam beberapa tahun terakhir. Bersama Jack Miller, Pecco Bagnaia dan Johann Zarco kemenangan yang diidamkan tak kunjung datang. Di GP Styrian 2021, untuk pertama kalinya tim asal Italia itu mampu mengumpulkan nilai sempurna: 25 poin, setelah balapan tanpa cacat oleh Jorge Martin. Rider berusia 23 tahun itu berhasil 2 kali finis di tempat ke-3 yakni pada 2017 dan 2018 di Kejuaraan Dunia Moto3, dan memenangkan balapan Moto2 di sini untuk tim Red Bull-KTM-Ajo tahun 2020 lalu. Sebagai perbandingan, Marc Marquez memenangkan balapan kedua MotoGP pada tahun 2013. Sementara Jorge Martin mengantongi 25 poin untuk pertama kalinya dalam penampilan ke-6 di kelas utama di Spielberg.

Jorge Martin: Awal Karir yang Hebat

Pada tahun 2021, Jorge Martin yang menjadi juara dunia Moto3 2018 (saat itu dia mengendarai Honda untuk tim Gresini) akan mengendarai RC16 di KTM. Hal itu sudah diramalkan dalam kontrak Moto2 2019 dan 2020. Namun sebuah klausul menyebutkan Martin bisa keluar jika KTM tidak menempatkan pembalap di 10 besar Kejuaraan Dunia MotoGP pada 1 Juli mendatang. Dan karena Kejuaraan Dunia tidak dimulai hingga 19 Juli tahun lalu, Martin menggunakan celah ini untuk melarikan diri ke Ducati.

Pada tahun 2020 Ducati memenangkan dua balapan MotoGP, sementara KTM tiga kali menang. Namun kini Martin telah meraih dua kali pole position di Ducati dalam 6 balapan, finis di posisi ketiga di Qatar, kemudian dia mengalami cedera serius di Portimao pada latihan bebas hari Jumat. Pembalap asal Spanyol itu mengalami 8 patah tulang dan harus menjalani tiga kali operasi.

Di Assen, Jorge Martin harus merelakan balapan karena fisiknya tidak dalam kondisi yang prima. “Tapi saya banyak meningkatkan kondisi saya selama liburan musim panas,” kata pembalap Pramac Ducati itu pada hari Sabtu setelah menempati posisi pertama di kualifikasi.

Ducati tentu sangat senang dengan kemenangan ke-6 dalam balapan MotoGP di Spielberg. Andrea Iannone menang pada 2016, Andrea Dovizioso pada 2017, Jorge Lorenzo pada 2018, kemudian Dovizioso pada 2019 dan lagi pada tahun sebelumnya. Namun balapan kedua di tahun 2020 ternyata menjadi kemenangan mengejutkan bagi Miguel Oliveira di atas KTM.

“Ini perasaan yang luar biasa, saya masih tidak percaya apa yang terjadi hari ini. Semuanya terjadi begitu cepat dalam olahraga ini. Saya tidak punya waktu untuk membiarkan kesuksesan ini meresap,” kata Jorge Martin, setelah memastikan kemenangan MotoGP pertama untuk tim satelit Pramac Ducati.

“Hari ini adalah balapan yang sempurna. Sebelum balapan saya sempat tidak terlalu percaya diri. Tapi start pertama berjalan sangat baik, saya berada di urutan ketiga di belakang Bagnaia dan Mir, saya punya kecepatan yang baik. Tapi start kedua jauh lebih baik. Saya tepat di belakang Jack dan saya tahu dia sangat kuat saat mengerem. Saya tahu dia bisa berbahaya bagi saya karena saya ingin menang,” imbuh Martinator.

“Itu sebabnya saya harus cepat-cepat menyalipnya dan kemudian mengendalikan balapan dengan kecepatan saya sendiri. Saya melihat, Joan sangat dekat di belakang saya. Tapi itu tidak membuatku khawatir. Saya sudah mengenalnya sejak lama, kami sudah bersaing satu sama lain saat masih di Red Bull Rookies Cup. Bagi saya, dia bukan Juara Dunia MotoGP saat ini, tapi masih teman saya dari Rookies Cup.”

Martin melanjutkan, “Saya mencoba untuk tidak kehilangan fokus. Dan ketika saya melihat margin 0,2 detik, saya mencoba sedikit lebih berani mengambil risiko. Saya hanya merasa khawatir ketika saya menerima ‘peringatan batas trek’. Setelah itu saya berhati-hati. Dan gapnya meningkat menjadi hampir 2 detik. Itu juga perlu bagi saya, karena kondisi fisik saya masih belum 100 persen. Jadi saya senang ketika saya bisa sedikit melambat di beberapa lap terakhir dan masih tetap di posisi pertama.”