Perpecahan Vinales-Yamaha Karena Masalah Teknis

RiderTua.com – Maverick Vinales mengatakan penyebab keretakan hubungan dengan Yamaha adalah masalah teknis, bukan pribadi. Masalah teknis mungkin menjadi inti masalah, tetapi bisa jadi Vinales marah dengan orang-orang yang membuat motor dan bos tim.. Sehingga bisa saja jika masalah teknis menjadi masalah personal. Setelah kalah dari Quartararo tidak heran dia mendapatkan tekanan dari manajemen tim.. Jadi apakah masalahnya dengan Yamaha YZR-M1? Kenyataannya, Vinales mulai kesulitan ketika Michelin mengganti ban depan setelah lima balapan pembuka tahun 2017. Tahun pertama bersama Yamaha, Vinales memenangkan tiga balapan perdana dan tidak memenangkan lagi hingga Phillip Island pada Oktober 2018 (29 balapan kemudian). Tahun pertama di Yamaha langsung juara, tapi ketika ban Michelin berubah langsung drop, mungkin tim yang tak mampu menemukan paket yang cocok dengan Michelin, itukah yang membuat dia kesal?. Kejadian ini juga dialami Honda tahun ini.. Yang menurut netizen kerap disebut ‘menyalahkan ban’…

Sumber Perpecahan Vinales-Yamaha Karena Masalah Teknis?

Tapi mengapa keributan itu baru terjadi sekarang? Karena ini adalah pertama kalinya Vinales dikalahkan dengan baik oleh rekan setimnya. Selama empat musim sebelumnya bersama Yamaha, dia mengalahkan Valentino Rossi di tiga musim dan hanya kalah sekali dari pembalap Italia itu di musim 2018. Tentu saja bos tim menegur pembalap yang dikalahkan rekan setimnya, meskipun secara halus..

Di pertengahan tahun 2021 dia telah mencetak dua podium (termasuk satu kemenangan), sementara Quartararo telah meraih enam podium (termasuk tiga kemenangan). Quartararo pemimpin klasemen dengan 156 poin, Vinales peringkat keenam dengan 95 poin. Tidak heran dia mendapatkan tekanan dari manajemen tim.

Vinales mengatakan penyebab keretakan adalah teknis, bukan pribadi. Masalah teknis mungkin intinya, tetapi yang membuat motor dan yang membentuk tim adalah orang juga, sehingga masalah teknis dengan cepat bisa menjadi masalah pribadi.

Tentu tidak mudah untuk memisahkan semua faktor yang berbeda antara pembalap, ban dan motor dalam kasus Vinales. Yamaha tentu saja kesulitan dalam beberapa tahun terakhir, menderita kekeringan kemenangan terpanjang sejak memasuki kelas utama pada awal 1970-an. Tapi berapa banyak dari itu adalah masalah mesin dan berapa banyak masalah pembalap?

Mungkin Yamaha tidak hanya kesulitan karena alasan teknis. Mungkin dia kesulitan karena salah satu pembalap pabriknya sudah melewati masa jayanya dan yang lain harus menampilkan performa terbaiknya. Yang membuat keputusan Yamaha Januari 2020 untuk mempekerjakan kembali Vinales untuk dua musim lagi (2021 – 2022) bahkan lebih aneh daripada keputusannya untuk merestui Vinales berpisah pada Juni 2021.