Jika Hujan Terus, Petrucci Seperti Marquez Bisa Podium

RiderTua.com – Sama dengan Marquez Danilo Petrucci bisa podium jika kondisi balapan hujan terus. Sekali lagi, Danilo Petrucci mampu membuktikan dia adalah seorang ‘aquaman’. Semenjak rider asal Italia itu pindah ke Tech3 KTM dari Ducati, penampilannya masih jauh dari kata memuaskan. Namun pada putaran ke-5 MotoGP musim 2021 di Le Mans, Petrux mampu tampil sempurna dalam balapan hujan di sirkuit Bugatti dengan finis ke-5. Menanggapi hasil positif ini, pembalap berusia 30 tahun itu berkata, “Jika balapan hujan terus menerus, saya bisa naik podium.” Kini, Danilo menjadi lebih tahu, masalah apa yang harus diselesaikan di KTM. Lebih lanjut dia berujar, “Saya juga ingin segera menjadi salah satu pembalap yang disukai KTM.”

Jika Hujan Terus, Petrucci Seperti Marquez Bisa Podium

Pada tahun 2020, Petrucci mampu menjadi pemenang GP Prancis saat masih bersama tim pabrikan Ducati. Dalam 10 hari kedepan dia akan berlaga di balapan kandang GP Mugello, di mana dia juga menjadi pemenang terakhir MotoGP. Karena balapan di Tuscany itu kemudian dibatalkan pada tahun 2020.

Dalam 4 tahun pertama, KTM tidak pernah memiliki pembalap dengan tinggi 184 cm dan berat 78 kg di RC16-nya. Jadi suku cadang baru harus diproduksi dan set-up yang berbeda dikerjakan, untuk menyesuaikan dengan postur tubuh Danilo yang tinggi besar.

“Tentu, hujan membantu kami pada race hari Minggu, tapi saya senang dengan hasilnya. Jika trek basah mulai dari pertama hingga akhir, saya pasti bisa masuk 3 besar. Meski saya berada di urutan ke-17 di grid. Bagaimanapun, saya adalah pembalap KTM terbaik dalam balapan ini untuk pertama kalinya. Di satu sisi saya sangat senang untuk tim Tech3, karena kami mengalami masa-masa awal yang sangat sulit. Pada hari Jumat setelah FP2, kami berada di urutan ke-22 dan terakhir di Le Mans! Tapi saya yang tercepat dalam sesi pemanasan di tengah guyuran hujan.”

“Tetap saja, saya ingin sekali naik ke podium. Kini saya sudah memikirkan balapan yang akan datang dan akan mencoba lagi di balapan berikutnya. Saya memiliki banyak pengalaman MotoGP, dan memahami area mana yang perlu kami tingkatkan dengan motor. Sehingga saya dapat membuat perbedaan saat mengendarai. Saya dalam kondisi prima secara fisik dan akan melakukan yang terbaik hingga balapan terakhir. Sampai saat itu, saya ingin membantu KTM terus maju. Kami masih dalam proses membangun motor terbaik,” imbuh rekan setim Iker Lecuona itu.

“Karena saya punya bobot lebih berat dari pembalap lain, distribusi berat jelas mempengaruhi saya saat berakselerasi dan mengerem. Jadi saya membutuhkan jarak sumbu roda yang lebih panjang untuk mengatasi kelemahan ini. Akibatnya, saya pasti akan kehilangan waktu di bagian lain dari trek tersebut. Tetapi saat ini kami dapat dengan jelas menyatakan, di mana letak masalah kami. Saya kehilangan terlalu banyak waktu di fase terakhir zona pengereman. Motor kami menjadi terlalu berat. Dan kami belum menemukan solusi untuk itu,” pungkasnya.