Categories: MotoGP

Bukan Jerez, Petrucci Justru Menantikan GP Le Mans dan Mugello

RiderTua.com – Danilo Petrucci: Saya tak sabar balapan di Le Mans dan Mugello… Dalam dua balapan di sirkuit Losail-Qatar, Danilo Petrucci gagal mencetak poin pertama di MotoGP musim 2021. Rider pendatang baru di Tech3 KTM itu gagal finis setelah bertabrakan dengan Alex Marquex (LCR Honda) di tikungan 2. Sementara di balapan kedua, Petrux hanya finis di tempat ke-19, kalah 16,7 detik dari pemenang Fabio Quartararo. Dan di putaran ketiga di Portimao, Petrucci berhasil menunjukkan tren sedikit peningkatan. Start dari tempat ke-18 di grid mampu merangsek naik dan finis ke-13. Pembalap berusia 30 tahun itu akhirnya bisa mendulang poin pertama musim ini dengan KTM RC16. Dia berada di peringkat 21 dengan 3 poin. Kini Petrucci sangat menantikan race bulan Mei yakni balapan di Le Mans dan Mugello. Dia berkata, “Saya adalah pemenang terakhir disana. Masih banyak yang harus kami lakukan untuk melakukan persiapan.”

Bukan Jerez, Petrucci Justru Menantikan GP Le Mans dan Mugello

Danilo Petrucci adalah pembalap jangkung pertama di KTM, jadi dia membutuhkan set-up yang berbeda dari rekan-rekannya yang lain. “Kami akan membawa suku cadang baru ke Jerez untuk Danilo. Kami harus membantunya agar bisa merasa lebih nyaman dengan motor kami,” jelas Direktur Motorsport KTM Pit Beirer.

Menanggapi hal ini Petrux berkata, “Di Portugal, saya gagal dalam kualifikasi. Tetapi kami sedikit ada peningkatan. Saya membuat kesalahan di setiap putaran kualifikasi. Itu menyebalkan. Kami telah meningkatkan bagaimana melakukan pengereman, tetapi cara berbelok terpengaruh oleh set-up ini.”

“Sejauh ini masalah utamanya adalah, dengan ban baru kami tidak ada cukup peningkatan dibandingkan lawan-lawan kami saat kami mengejar waktu di FP3 atau di kualifikasi. Di babak kualifikasi, saya hanya lebih cepat 0,4 detik dari sebelumnya di sesi latihan bebas dengan ban keras bekas. Kami harus mencapai perbedaan waktu yang lebih besar di sana nanti. Saya adalah satu-satunya pembalap KTM yang menggunakan ban keras dalam latihan, bahkan untuk satu putaran cepat,” imbuh pembalap asal Italia itu.

Brad Binder juga tidak benar-benar bisa membuat ban barunya berfungsi, jadi dia hanya berakhir di posisi ke-15 di grid. Tapi rider asal Afrika Selatan itu melesat ke tempat ke-5 dalam balapan!

Sebenarnya Petrucci jauh lebih kuat dalam kecepatan balapan ketimbang di kualifikasi. Lebih lanjut Petrux menjelaskna, “Meski demikian, kami juga kehilangan lebih banyak waktu di FP4. Saya berada di belakang Miguel Oliveira di FP4. Dia mengendarai jalur lain, dia tahu trek ini dengan sangat baik, dia selalu cepat di sana. Saya lebih cepat di beberapa tempat tapi kesulitan di tempat lain. Saya harus mengenal motor lebih baik.”

“Terkadang saya berpikir, saat melakukan pengereman saya berada di limit motor. Tapi saat saya melepaskan rem, saya merasa terlalu lambat pada kecepatan menikung. Saya harus memacu motor lebih kencang. Sejauh ini, kecepatan saya kurang lebih sama dengan ban baru dan bekas. Itu membantu kami dalam balapan.”

“Tetapi jika kami tidak dapat menggunakan cengkeraman ekstra pada ban baru, kami terlalu jauh tertinggal di grid. Sejauh ini saya belum puas dengan hasilnya. Saya ingin meningkat di Jerez. Kami harus menggunakan cengkeraman ekstra pada ban soft dan meningkatkan perasaan saya. Untuk melakukan ini, kami membutuhkan set-up yang lebih sesuai dengan gaya balap dan fisik saya,” imbuh mantan pembalap pabrikan Ducati itu.

Pemenang Terakhir Le Mans dan Mugello

Tapi meski mengawali musim dengan sedikit kekecewaan, pembalap Tech3 KTM itu yakin dengan balapan berikutnya. “Saya merasa optimis bahkan sebelum start di Portugal. Tapi saya terlalu lambat dalam balapan di trek lurus,” keluh pemenang dua kali MotoGP itu.

“Itulah mengapa aku tidak berdaya. Saya melakukan yang terbaik dan melihat bahwa saya cukup kompetitif di beberapa sektor. Kami harus terus bekerja. Kami juga mencari solusi yang mengurangi tekanan pada ban depan. Saya memiliki pengalaman MotoGP bertahun-tahun, dan saya harap saya dapat membantu KTM untuk memperbaiki beberapa kelemahan,”katanya.

Petrucci tahu bahwa garis trek lurus utama (garis start-finish) di Jerez, berjarak 630 meter, lebih pendek sekitar 400 meter ketimbang di Losail dan Portimao. Dia sangat menantikan balapan berikut di Le Mans dan Mugello yang digelar pada 16 dan 30 Mei mendatang. Alasannya: “Saya pemenang terakhir di kedua trek itu,” ujarnya yakin.

Peringkat ke-6 di Kejuaraan Dunia 2019 ini tentu ingin membuktikan, bahwa lawan yang ada di Kejuaraan Dunia MotoGP bisa turun dengan tinggi 181 cm dan berat 81 atau 82 kg.

Rafie Satya Pradipta

Leave a Comment

Recent Posts

Jack Miller Mengakui Sulit Melawan Acosta, Kaget dengan Gaya Balapnya dan Ingin Belajar dari Rookie MotoGP Itu

RiderTua.com - Jack Miller mengakui bahwa tidak ada peluang melawan Acosta, pembalap Australia itu terkesan dengan rookie GasGas di Portimao..…

29 Maret 2024

Hyundai Dapat Mengekspor Ioniq 5 N Rakitan Lokal?

RiderTua.com - Dengan Hyundai yang telah meluncurkan Ioniq 5 N di Korea Selatan, model ini akan dihadirkan di negara lainnya.…

29 Maret 2024

Kia EV9 Raih Gelar World Car of the Year Tahun 2024

RiderTua.com - Produk dari Kia sudah tidak bisa diragukan lagi soal kualitasnya. Terlebih dengan model BEV yang dijualnya sejauh ini,…

29 Maret 2024

Hyundai Ioniq 5 Mendapatkan Varian N Lebih Dulu Dari Ioniq 6

RiderTua.com - Hyundai telah meluncurkan Ioniq 5 N sebagai mobil listrik berperforma tinggi pertama dari divisi mobil sport N. Model…

29 Maret 2024

Hyundai Belum Memutuskan Harga Kona EV Terbaru

RiderTua.com - Hyundai Kona Electric generasi terbaru telah dihadirkan di Indonesia, hanya saja harga jualnya tidak ikut diumumkan. Meski mereka…

29 Maret 2024

Honda akan Merilis Lebih Banyak Mobil HEV?

RiderTua.com - Honda baru memiliki dua mobil hybrid yang dijual di Indonesia, yaitu CR-V dan Accord e:HEV. Meskipun dijual dengan…

29 Maret 2024