Categories: MotoGP

Bagnaia: Masalah Terbesar adalah Pemanasan Ban Depan

RiderTua.com – Francesco Bagnaia berujar bahwa masalah terbesar Ducati adalah pemanasan ban depan. Pembalap baru tim resmi Ducati itu meraih podium MotoGP pertamanya pada tahun 2020, meskipun ada setidaknya dua kesempatan podium dan potensi kemenangan hilang. Mungkinkah gaya “edge-of-the-tyre” miliknya menjadi masa depan Ducati?.. Uniknya pembalap tim resmi (Dovi dan Petrucci) justru lebih menderita dengan ban baru Michelin 2020, dibanding tim satelit..

Bagnaia: Masalah Terbesar adalah Pemanasan Ban Depan

Di atas kertas, Francesco Bagnaia menyelesaikan musim MotoGP 2020 dengan satu podium atas namanya dan peringkat ke-16 dunia. Meskipun begitu potensi lebih baik bisa diraihnya. Lebih banyak podium bisa diraihnya, termasuk kemenangan debutnya. Belum lagi tiga balapan yang hilang setelah patah tulang kering kanannya di Brno. Selain cedera masalah mesin juga menimpanya pada balapan Jerez, yang membuat pembalap Pramac Ducati itu kehilangan podium debut MotoGP nya.

Pecco berujar, “Masalah terbesar adalah pemanasan ban depan. Sangat sulit dilakukan. Tahun depan akan menarik memiliki sesuatu untuk membantu kami karena kami akan menjalani balapan dengan kondisi dingin lagi dan penting untuk memiliki motor terbaik di setiap situasi. Apa yang saya minta dari Ducati adalah sesuatu untuk membantu saya mendapatkan perasaan terbaik di lap pertama,” kata Bagnaia.

Belajar dari ‘Seniornya” di Ducati

Untungnya bagi Bagnaia, rekan setimnya Miller adalah salah satu yang terbaik dalam menghasilkan cengkeraman ban bahkan dalam kondisi trek yang paling sulit sekalipun dan pembalap Italia itu mampu membuat beberapa kemajuan dengan belajar dari data pembalap Australia itu.

“Saya melihat data Jack. Dia selalu sangat kompetitif dan cepat di lap pertama dan dalam kondisi campuran, situasi di mana saya selalu kesulitan. Jadi saya belajar darinya. Tapi yang pasti saya harus melatihnya lebih banyak dan mengubah sesuatu untuk mendapatkan perasaan terbaik yang saya bisa di lap pertama.”

Rem belakang dan pengaturan Gas

Ban baru Michelin mempersulit Ducati. Dan cara terbaik adalah memanfaatkan pengereman Desmosedici dan kekuatan akselerasi secara maksimal. Termasuk penggunaan ekstensif rem belakang, yang juga membantu ‘menegakkan’ motor.

Tetapi pada tahun 2020 Bagnaia dan Johann Zarco menunjukkan bahwa pendekatan yang ‘lebih halus’ juga bisa memberikan hasil baik dengan ban belakang baru Michelin, terutama di trek di mana para pembalap tangguh kesulitan.

“Dan salah satu hal terpenting adalah menjadi sangat pintar dengan gas, sangat lembut dengan bagian tepi ban, tidak terlalu menekannya.”

This post was last modified on 7 Januari 2021 09:47

ridertua

Leave a Comment

Recent Posts

Marc Marquez Kembali ke Honda?

RiderTua.com - Sejak pindah ke Ducati, Marc Marquez memang sejak awal sudah menunjukkan kecepatan dibarisan depan, namun hal seperti ini membuat…

27 April 2024

Dani Pedrosa : Saya Terkejut dengan Performa Acosta dan Masalah yang Dihadapi Miller dan Binder

RiderTua.com - Dani Pedrosa akan tampil di GP Jerez sebagai entry wildcard dan akan menunggangi KTM RC 16 pabrikan ketiga akhir…

27 April 2024

Luca Marini Berharap Mendapatkan Efek Positif dari Tes Jerez

RiderTua.com - Setelah menjadi pembalap pabrikan Honda, pamor Luca Marini semakin memudar. Dia mengharapkan pembalikan tren yang sangat dibutuhkan pada…

27 April 2024

Maverick Vinales : Mungkin Massimo Rivola Ingin Saya Segera Menandatangani Perpanjangan Kontrak

RiderTua.com - Maverick Vinales tampil luar biasa di COTA Austin. Dengan kemenangannya di balapan utama, kini dia berhasil mencetak rekor sebagai…

27 April 2024

Hasil Latihan MotoGP Spanyol 2024

RiderTua.com, Jerez de la Frontera - 10 pembalap yang lolos ke Q2.. Latihan MotoGP di Sirkuit Jerez berlangsung hari ini,…

26 April 2024

Hasil Latihan 1 Moto2 Spanyol 2024

RiderTua.com, Jerez de la Frontera - Joe Roberts menjadi pembalap tercepat pada Latihan 1 Moto2 Spanyol setelah menguasai sesi ini…

26 April 2024