Davide Brivio: Mesin Suzuki GSX-RR Sama Seperti Superbike di Dealer

RiderTua.com – Davide Brivio: Mesin Suzuki GSX-RR sama seperti motor Superbike yang dijual di dealer. Suzuki GSX-RR kontan jadi sorotan, setelah mengantarkan Joan Mir meraih gelar Juara Dunia MotoGP 2020 dan Alex Rins sukses nangkring sebagai peringkat ke-3 di Kejuaraan Dunia. Banyak orang berpendapat bahwa, Suzuki GSX-RR merupakan motor paling sederhana di lintasan MotoGP. Menanggapi hal ini manajer tim Suzuki, Davide Brivio berkata, “Terkadang mekanik kami bercanda, bahwa kami meenggunakan mesin yang diproduksi massal (superbike).” Dan sebuah fakta bahwa, sasis yang mereka gunakan memang beda dari yang lain.

Davide Brivio: Mesin Suzuki GSX-RR Sama Seperti Superbike

Berbagai pihak memuji ‘paket’ paripurna tersebut. Bahkan bintang Yamaha Fabio Quartararo, pernah menyebut Suzuki sebagai motor yang sempurna. Pun demikian dengan mantan pembalap Ducati, Andrea Dovizioso. Dia melihat kekuatan besar dalam motor yang dijuluki sebagai motor paling sederhana di Kejuaraan Dunia MotoGP itu. Dovi berujar, “Jika kita bekerja dengan baik pada hal-hal dasar tertentu, kita tidak perlu menghasilkan sesuatu yang istimewa.”

Bagaimana tanggapan Davide Brivio mengenai hal ini? Dia menjawab, “Saya bukan seorang insinyur, tapi menurut saya, Suzuki mungkin salah satu motor paling sederhana tanpa dibekali suku cadang yang bagus. Suzuki dan Honda adalah motor yang paling sederhana.”

“Kami tidak memiliki banyak hal, kami baru saja menambahkan ‘Start Device’ di bagian depan tahun lalu. Kami tidak memiliki ‘pengatur ketinggian kendaraan’, kami benar-benar tidak memiliki banyak hal.”

“Terkadang mekanik kami bercanda, bahwa kami menggunakan mesin yang diproduksi yang sama dengan motor jalanan,” kata manajer tim Suzuki Ecstar sambil tersenyum.

“Mereka bisa bilang begitu, karena motor Suzuki sangat mudah dikerjakan dan mudah dirakit. Jika kita ingin mengubah sesuatu, misalnya mengganti mesin, akan sangat cepat dilakukan. Saya tidak tahu apakah itu rahasianya, tapi ini pasti sebuah keuntungan.”

Sasis Dikembangkan Mulai 2014

“Di Suzuki, saya menemukan pengetahuan tentang mesin yang hebat. Kita bisa lihat pada motor seri, produknya selalu berkualitas tinggi. Ini juga tercermin dalam balapan. Mereka juga bagus dalam sasis dan milik kami sedikit berbeda dibandingkan dengan yang lain.”

“Sasis yang kami gunakan didasarkan pada konsep yang telah dikembangkan sejak 2014. Yakni ketika kami pertama kali mengujinya bersama Randy [de Puniet]. Konsep ini mampu bertahan hingga saat ini, meski ada sedikit pengembangan. Kami mengubah sasis sedikit di sana-sini musim dingin lalu. Orang Jepang memiliki banyak pengetahuan dalam part ini.”

Kembali membahas mengenai mesin. “Suzuki mundur dari ajang MotoGP pada 2011, saat mesin masih V4. Mereka menerima instruksi, katakanlah sebuah ‘permintaan’ dari Big Bos. Mesin balap haruslah mesin in-line, karena kita harus balapan dengan mesin yang kita jual. Suzuki ingin menggabungkan sebanyak mungkin, apa yang dijual akan sama dengan yang ada di balapan. Kami berlomba untuk mengembangkan teknologi dan mempromosikan merek.”

“Para insinyur harus mengubah segalanya, dan Suzuki tidak memiliki banyak pengalaman dengan mesin 4 silinder segaris. Di Superbike, yang menggunakan motor produksi, selalu ada mesin V4. Tapi tidak ada di MotoGP. Mereka sepakat untuk menerapkannya dalam waktu singkat.”

Mengenai pendekatan saat di sirkuit, Brivio menjelaskan: “Selama beberapa tahun ini, kami bersama tim mencoba untuk membuatnya tetap sederhana, tidak membuat kesalahan, memilih suku cadang baru dengan baik dan memeriksa dengan cermat, mana yang berhasil dan mana yang gagal sebelum membuat keputusan”

“Mungkin kami tidak membawa banyak suku cadang baru. Tetapi kami mengerjakan pekerjaan untuk meningkatkan mesin dan sasis, serta beberapa part kecil lain pada musim dingin lalu. “