RiderTua.com – Nampaknya Toyota Avanza sudah tak laris lagi seperti biasanya, jika dilihat dari angka penjualannya selama beberapa bulan terakhir. Akibatnya rival sekelasnya maupun dari segmen lain dengan mudah mengunggulinya. Toyota Avanza tak laris lagi tentu saja disebabkan oleh kondisi pasar saat ini. Yang membuat mobil low MPV tersebut seakan dibuat tak berdaya olehnya.
Toyota Avanza Tak Laris Disebabkan Oleh Kondisi
Avanza sudah lama dikenal sebagai mobil yang langganan peringkat satu penjualan di Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Walaupun beberapa kali sempat disalip oleh model lainnya, tapi LMPV andalan Toyota ini masih tetap mencatatkan hasil yang bagus. Model seperti Ertiga hingga Xpander pernah mengungguli penjualan Avanza, tapi itu belum cukup untuk mengalahkannya.
Namun pada bulan Oktober lalu, Avanza lagi-lagi harus dikalahkan oleh model lainnya, kali ini dari Honda Brio. Penjualan mobil tersebut mencatatkan hasil sebanyak 4.785 unit, dan itupun termasuk model LCGC Satya dan non-LCGC RS. Seakan Brio tak terkalahkan sepanjang tahun ini, bahkan ketika dikejar oleh model lainnya.
Makin Terpuruk?
Lalu dimana Avanza? Ternyata LMPV ini hanya mampu menjual 2.891 unit, lebih sedikit dari Brio dan tiga mobil lainnya dalam daftar. Seperti Daihatsu Gran Max sebanyak 3.720 unit, Suzuki Carry 3.369 unit, dan Toyota Rush 3.277 unit. Jika dilihat, selisihnya cukup berjauhan dengan empat model sebelumnya, dan ini sudah tentu cukup mengkhawatirkan bagi Toyota.
Tapi jika digolongkan sesuai segmennya, Avanza masih unggul di segmen low MPV, bahkan jauh mengungguli rival utamanya, Mitsubishi Xpander. Selisihnya dengan Xpander memang masih cukup jauh, dan kalaupun ditotal mungkin masih belum bisa mengungguli Avanza. Mungkin ini akan membuat Toyota sedikit merasa lega.
Agak ironis ketika melihat perbandingan penjualan Rush dengan Avanza yang cukup berjauhan. Mobil low SUV ini menjadi model Toyota terlaris pada bulan Oktober 2020 lalu, entah apakah model tersebut akan mengungguli Avanza lagi. Itupun kalau kondisi pasarnya masih mendukungnya untuk menjual lebih banyak unit mobil.