RiderTua.com – Baru sukses dengan Z Proto, ide Nissan Z bisa menjadi SUV mulai mencuat begitu saja. Sepertinya produsen ini belum kehabian ide untuk melahirkan produk baru, terlebih kalau itu termasuk model Z. Nissan Z bisa menjadi SUV asalkan ada permintaan pasarnya mengarah kesitu. Kalau sudah begitu, maka potensi seri ini akan menjadi mobil bongsor akan terwujud.
Baca juga: Nissan Z Proto ‘400Z’, Penerus 370Z yang Melegenda
Nissan Z Bisa Menjadi SUV Asalkan Ada Permintaan
Tentu banyak orang sudah tahu kalau Z-Series sebagai salah satu lini produk mobil sport yang melegenda selain Nissan GT-R. Z Proto ‘400Z’ menjadi model terbaru untuk meneruskan perjalanan dari seri Z, dengan membawa desain lebih modern. Tapi kesan klasik khas model Z lawas dibawa oleh Nissan sehingga terciptalah model yang unik.
Namun entah mengapa Nissan semakin tertarik pada segmen mobil SUV dan sejenisnya. Tentu saja mengingat segmen ini semakin digandrungi oleh produsen otomotif di seluruh dunia, dan kini hadir dalam berbagai macam varian. SUV dengan performa buas sudah ditampakkan dengan kehadiran Lamborghini Urus sampai Bentley Bentayga yang super mewah.

‘Z’ SUV Super
Sebenarnya soal SUV performa tinggi sudah terlihat jauh sebelumnya dari Nissan lewat model Murano. Meski bukan termasuk turunannya 350Z, Murano memiliki desain yang cukup mirip dengan model tersebut, walau bagi masyarakat Indonesia modelnya malah serupa dengan Livina X-Gear lawas. Tapi tetap saja, Murano cukup sukses dalam membawakan kesan sport dan SUV menjadi satu.
Karena Z-Series sudah lama dikenal sebagai sportcar, kalau sudah ada model SUV-nya mungkin pecintanya dibuat bingung kenapa Nissan membuat versi bongsornya. Tapi tenang, kalau sudah beradaptasi maka konsumen bisa menerimanya dengan baik. Semua itu perlu waktu dan tak bisa terjadi secara instan.
Memang ini baru sebatas rencana saja, mengingat untuk sekarang Nissan masih berjuang untuk bisa bertahan ditengah berbagai cobaan. Selain karena pasar otomotif yang menurun, restrukturisasi akibat kasus yang menimpa eks CEO-nya juga menjadi penyebab lainnya. Tapi tetap saja rencana ini masih terdengar cukup bagus dan layak untuk dikembangkan.