RiderTua.com – Sepertinya masalah Honda soal airbag Takata ternyata belum dibereskan. Merek otomotif ini masih harus menyelesaikan recall mobil yang terus dilakukan sampai sekarang. Bahkan recall Honda soal airbag Takata di Amerika Serikat saja telah menelan biaya yang tak sedikit. Itupun belum termasuk biaya perbaikan di seluruh benua di dunia.
Baca juga: New Honda Civic Turbo Muncul di Thailand ?
Recall Honda Soal Airbag Takata Menelan Biaya Tak Sedikit
Sejak masalah airbag tersebut mulai mencuat, Honda dan hampir seluruh pabrikan otomotif mengumumkan recall besar-besaran. Tercatat Honda dan produsen mobil lainnya sudah menarik lebih dari 40 juta unit di 46 negara bagian di Amerika Serikat. Tentu ini jumlah yang sangat besar, dan jangan dibayangkan jika angka ini digabung dengan data dari benua di luar Amerika.
Sepertinya recall airbag Takata ini menjadi yang terbesar dalam dunia otomotif, mengingat banyaknya kendaraan ditarik untuk segera diperbaiki. Salah satu mobil Honda pernah mengalami kecelakaan fatal akibat airbag tersebut. Itulah kenapa Honda rela menghabiskan Rp 124 miliar untuk menuntaskan masalah tersebut di AS.
Berusaha Demi yang Terbaik
Hingga kini, Honda sudah menarik sekitar 16 juta unit mobilnya di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tapi di tahun ini mereka kembali disibukkan dengan recall akibat fuel pump bermasalah di kawasan ASEAN. Artinya Honda harus mengeluarkan lebih banyak biaya untuk mengatasi masalah tersebut.
Entah sampai kapan recall airbag tersebut bisa dibereskan, tapi Honda menyebut kalau mereka sudah hampir menyelesaikannya. Memang butuh waktu lama agar memperbaiki semua model yang bermasalah, tapi itu semua demi keselamatan penggunanya. Bisa dibayangkan jika airbag bermasalah dibiarkan begitu saja, tentu ini aka sangat membahayakan penumpang maupun pengemudi.
Sementara pabrikan otomotif sibuk menarik mobilnya yang bermasalah, produsen Takata sendiri sempat bangkrut sebelum akhirnya diselamatkan oleh perusahaan lain. Tapi tetap saja mereka bersalah atas kelalaian produknya yang dapat membahayakan penumpang maupun pengemudinya. Takata dituduh menipu ‘pelanggannya’ soal keselamatan airbag yang diproduksinya.