RiderTua.com – Setiap motor mempunyai perilaku dan karakter berbeda sehubungan dengan “DNA” masing-masing paketnya. Secara garis besar berdasarkan mesin Yamaha dan Suzuki adalah motor jinak di MotoGP. Dalam artian handlingnya, mengenai tenaga kurang lebih sama, yang membedakan adalah karakternya, yang ujungnya menjadi mudah atau sulit dikendarai. nah, sehubungan dengan fisik pembalap, tak perlu tubuh berotot untuk kendarai Yamaha M1..
Jorge Lorenzo sendiri yang mengatakan bahwa : Tidak memerlukan tubuh atletis untuk geber Yamaha M1.. Jelas Lorenzo mampu membandingkan motor MotoGP dari 3 merek berbeda. Berbeda dengan Ducati Desmosedici dan Honda RC213V, Jorge Lorenzo merasa jauh lebih mudah mengendarai Yamaha M1
Jorge Lorenzo mengendarai tiga motor MotoGP berbeda dalam dua setengah tahun. Juara dunia MotoGP tiga kali tidak diragukan lagi memperoleh pengalaman terbanyak dengan Yamaha M1. Lorenzo berkompetisi untuk tim pabrikan Yamaha selama sembilan tahun. Kemudian dua tahun di Ducati dan satu tahun di Honda.
Di masa pensiunnya dia kembali ke Yamaha sebagai tes rider dan mengendarai M1 lagi pada bulan Februari. Jelas dia paham betul beda ke tiga motor tadi, tak akan lupa rasanya… Jorge mengonfirmasi saat tes musim dingin di Sepang, Malaysia bahwa karakter Yamaha M1 tidak berubah dibandingkan dengan akhir 2016.
Dibandingkan dengan Ducati dan Honda, Yamaha dianggap secara signifikan lebih lincah. Lorenzo menggunakan kelebihan ini dari 2008 hingga 2016 dan memenangkan 44 balapan, 39 posisi pole dan tiga gelar dunia dengan Yamaha M1. Dia memenangkan tiga balapan dengan Ducati Desmosedici dan posisi pole 4 kali. Dengan Honda?, Lorenzo bahkan tidak pernah berhasil masuk ke 10 besar dalam 15 kali balapan.
“Memang benar bahwa sebagai salah satu cabang olahraga, MotoGP menjadi semakin menuntut secara fisik. Sangat sulit untuk mengendarai dengan salah satu motor bertenaga besar ini selama 45 menit. Yamaha adalah motor yang tidak memerlukan tubuh yang sangat atletis untuk bisa cepat,” kata Lorenzo dalam sebuah wawancara dengan media DAZN Spanyol.
“Ini (M1) satu-satunya motor yang seperti itu. Kita harus menjadi atlet yang sempurna untuk mengendarai Honda dan Ducati dan menjaga kecepatan di balapan,” kata Lorenzo..
Di Yamaha, Lorenzo bekerja sebagai tes rider dan bekerja sama dengan pembalap pabrikan Valentino Rossi dan Maverick Vinales. Pembalap Spanyol itu juga mengawasi pembalap Petronas Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli. Lorenzo dianggap sebagai pembalap yang sangat sensitif, di mana perubahan kecil dalam ergonomi dapat berdampak besar bagi performanya.
“Valentino juga sangat sensitif. Baginya mungkin tidak seekstrim saya, tetapi dia juga sangat sensitif. Ketika saya melihat Quartararo, saya menemukan bahwa dia kurang lebih seperti saya. Dalam hal apa pun, kami adalah empat pembalap yang sangat berbeda dalam hal gaya balap, jiwa, pendekatan, dan cara berpikir.”
This post was last modified on 20 Mei 2020 06:12
RiderTua.com - Kesuksesan Chery dalam menghadirkan Omoda 5 di pasar global menjadi alasan dihadirkan varian listriknya, yaitu Omoda E5. Sejak…
RiderTua.com - Setelah Suzuki mundur dari MotoGP pada 2022, Alex Rins memutuskan pindah ke tim LCR pada 2023. Ini artinya…
RiderTua.com - GWM Tank telah menghadirkan mobil SUV andalannya di Indonesia bulan lalu. Dikenal sebagai Tank 500, model SUV bermesin…
RiderTua.com - Replika motor balap Jonathan Rea Replica YZF-R1 di WSBK yang mengambil basis dari model standarnya, terinspirasi dari tim…
RiderTua.com - Meski Marc Marquez mengalami crash saat memimpin GP Amerika, General Manager Ducati Corse Gigi Dall'Igna memuji kecemerlangannya. Pembalap…
RiderTua.com, TT Circuit Assen - Hasil FP2 WSBK Belanda 2024 ..Jumat, 19 April 2024, Dalam sesi FP2 WSBK Belanda yang…
Leave a Comment