
RiderTua.com – Ducati berusaha menggoda Vinales dan Fabio, gerak cepat Yamaha mengikat mereka dengan kontrak membuat skor awal musim 2-0 untuk Yamaha. Bergabungnya Lorenzo sebagai tes rider MotoGP tak terbantahkan menjadi kekalahan Ducati semakin mutlak, skor terakhir 3-0. Sebegitu pentingkah peran pembalap dibandingkan motor?.. Skor 3-0, Ducati kalah tak berbalas dari Yamaha
Skor 3-0, Ducati Kalah Tak Berbalas dari Yamaha
Yamaha menang telak dalam taktik permainannya. Dan ketika sebuah tim mendapat tiga kemenangan tanpa serangan balasan, itu adalah sebuah kekalahan yang buruk.

Pentingnya Pembalap
Ducati, sebuah perusahaan yang mengandalkan kecerdasan para insinyur, harus memahami dan menyadari bahwa teknologi canggih dan inovatif mereka banyak membantu dalam performa motor. Tetapi itu saja tidak cukup. Ketika Honda kehilangan Valentino Rossi pada 2003, tim Jepang itu harus menunggu hingga tiga tahun 2006 dengan Nicky Hayden meskipun beruntung dalam memenangkan gelar. Kemudian harus menunggu lima tahun dengan Casey Stoner di 2011. Dua musim berikutnya di 2013 Marc Marquez mendominasi hingga saat ini terlepas dari masalah motor pada 2015 dan 2018…
Oleh karena itu pernyataan yang dapat diterima sebagai kebenaran tanpa pembuktian menyebutkan: Pembalap lebih penting daripada motor. Itulah sebabnya skor 3-0 ini adalah urusan serius bagi Ducati. Yamaha, yang sangat dikritik dalam beberapa bulan terakhir, mendapatkan formasi tim yang solid untuk tahun 2020. Walau diatas kertas akan efektif selama periode 2021-2022, namun tim Jepang itu sudah mulai bergerak cepat.

Ducati Kuat di Mesin, Lemah Pembalapnya
Pada saat yang sama, Ducati berada dalam situasi lemah yang ekstrim. Kedua pembalapnya saat ini, Dovizioso dan Petrucci memang memiliki motor paling kompetitif, bahkan lebih baik dari Honda. Dovi pada kenyataannya tidak akan membalap selamanya. Dan mungkin tahun 2020 baginya mungkin merupakan upaya terakhir untuk memperebutkan gelar.
Untuk Petrucci bisa saja direbut oleh tim Italia lain, Aprilia. Dengan kata lain Ducati saat ini di tim resmi belum memiliki pembalap jangka panjang, kecuali dari Pramac. Dua kursi tim resmi di Ducati harus di isi oleh pembalap yang sudah terbukti mampu bertarung dengan Marquez… Ada Vinales, Quartararo, Rins.. Akankah Ducati bergerak cepat untuk mendapatkan Rins atau tim Italia itu akan kalah 3 + 1 ( dari Yamaha dan Suzuki) ..?
Trending Artikel Minggu Ini ( TOP7):
- Umpan Ducati Berhasil Goyahkan Skuad Yamaha, Rossi Jadi Korbannya
- Apakah Rossi Masih Punya Taring? Bos Honda Alberto Puig Menjawab
- Pembalap ‘Jahat’ yang Tersisa adalah Alex Rins!
- Keputusan Yamaha Membuat Penggemar Valentino Rossi Kecewa?
- Setelah Mengeliminasi Rossi, Jorge Lorenzo Menjadi Bagian Terakhir Teka-teki Yamaha
- Jorge Lorenzo Resmi Gabung Yamaha, Siap Pacu Motor M1 di Tes Shakedown Sepang
- Mutasi Radikal Tim Garputala: Rossi Tersingkir dari Yamaha, Quartararo Ditandemkan Vinales
dan ketika sudah ‘mendapat’ pembalap hebat tapi masih belum juara , lantas apa/siapa yang harus di salahkan T ? #seriustanya