Kawasaki Kembali ke MotoGP Jika Peraturan Diubah !

RiderTua MotoGP – Kawasaki kembali ke MotoGP jika peraturan diubah. Kawasaki selama 10 tahun hengkang dari MotoGP. Sepertinya hany fokus di kejuaraan superbike dan membuahkan hasilpositif dengan lima gelar dunia pembalap satu1 dengan Tom Sykes dan 4 lainnya dengan Jonathan Rea) dan empat gelar pabrikan. Kawasaki menjadi motor yang tak terkalahkan selalu menjadi motor referensi. Sekarang ada Alvaro Bautista dengan Ducati Panigale V4 R yang mendominasi. Dengan kondisi ini Kawasaki pasti bekerja keras untuk bereaksimembalik keadaan sesegera mungkin.

Kawasaki sering diberitakan ada kemungkinan kembali ke MotoGP. Namun berkali-kali pula menolak. Tidak ada niat untuk kembali ke kelas utama MotoGP. Meskipun panggilan keinginan datang dari Dorna, sulit untuk berpikir bahwa ini bisa terjadi dalam jangka pendek.

Yoshimoto Matsuda, kepala pengembang Ninja ZX-10RRR dan pemimpin proyek Superbike, mengomentari rumor adanya tekanan dari Dorna.

“Itulah yang dikatakan beberapa orang, tetapi bagi kami MotoGP bukan cara yang benar. Anda harus berpikir tentang apa yang diminta MotoGP kepada Anda , teknologi apa yang Anda butuhkan. Dan apa yang dibawanya. Jika kami mempertimbangkan semua ini, itu bukan pilihan kami “.

Kawasaki Kembali ke MotoGP Jika Peraturan Diubah

Selain masalah aturan teknis dari segi ekonomi juga menjadi pertimbangan. Ichiro Yoda, Insinyur Senior KRT ( Kawasaki Racing Team), menyatakan bhwa MotoGP terlalu mahal untuk Kawasaki. Setidaknya biayanya sepuluh kali lebih banyak daripada SBK. Untuk MotoGP, 60 atau 70 juta euro setahun diperlukan, Honda membelanjakan 100 juta Euro ( Rp 1.5 T). Dan peringkat 5 tidak menarik perhatian manajemen puncak Kawasaki. Itulah mengapa World Superbike lebih masuk akal bagi Kawasaki dari sudut pandang finansial.

Terlibat dalam kelas utama MotoGP melibatkan upaya ekonomi, serta upaya teknis yang besar. Aprilia dan KTM kesulitan melawan tim papan atas. Tetapi tampaknya keinginan Dorna tidak akan terpenuhi, setidaknya di tahun-tahun mendatang. Mungkin hanya perubahan regulasi teknis dengan pemotongan biaya terkait yang dapat mengubah skenario, tetapi revolusi semacam ini tidak akan terjadi.