RiderTua Mobil – Kabar buruk datang dari produsen mobil asal Jepang, Suzuki. Karena persaingan yang sangat sengit di pasar China, Suzuki memilih untuk menyerah dan angkat kaki dari Negeri Tirai Bambu tersebut. Mengapa Suzuki harus hengkang dari sana? Ini alasan Suzuki hengkang dari pasar China.
Baca juga: Penampakan Suzuki Ciaz Terbaru, Bikin Penasaran

China Maunya SUV dan Sedan
Hal ini diputuskan oleh Suzuki setelah melihat perubahan tren permintaan konsumen China yang lebih memilih SUV atau sedan daripada mobil kecil. Suzuki memang dikenal membuat mobil berukuran mungil yang biasanya laris di Jepang.
Memang ini sangat disayangkan karena China merupakan pasar mobil terbesar di dunia setelah Amerika Serikat. Suzuki sendiri pernah keluar dari pasar AS di tahun 2012 setelah berkecimpung selama 30 tahun. Kemungkinan alasannya sama, yaitu terjadi peralihan tren permintaan yang mengarah ke SUV.

Sementara di China, Suzuki sudah berjualan selama seperempat abad atau 25 tahun. Saat itu mobil kecil menjadi andalan disana karena murah dan muat meski punya rumah kecil. Dalam kurun waktu 10 tahun, tingkat kenaikan ekonomi di China melesat tajam. Sehingga hal ini berpengaruh pada daya beli masyarakat di China yang meningkat pesat. Sehingga berdampak pada penjualan mobil kecil yang terus menurun drastis dari tahun ke tahun, dan Suzuki paling menderita disini. Mereka mulai bisa membeli mobil-mobil ukuran besar yang harganya lebih mahal dan meninggalkan mobil kecil yang murah.
Suzuki sempat meluncurkan dua model SUV di China, yaitu Vitara dan S-Cross. Namun kedua mobil tersebut tidak banyak membantu, hingga Suzuki bulat memutuskan untuk meninggalkan pasar China. Sementara 50 persen sahamnya yang ada di Changan Suzuki dialihkan ke Chongqing Changan Automobile Co. Dimana perusahaan tersebut tetap akan menjual mobil Suzuki dibawah lisensi Suzuki Jepang.