RiderTua.Com—Sebuah komentar menarik dari bro Allend dimana menurut dia Vale telah salah meniru gaya dari Marquez… dan tidak cocok dengan karakter M1…apa begono..?
Dulu pernah dikisahkan Valentino Rossi adalah rider yang mudah beradaptasi, bahkan demi mengimbangi rider-rider muda saat Marquez menjadi “rookie” di kelas premier rela mencontek( katanya sih) salah satu gaya Marc..entah benar tidaknya, semua itu akan bisa dilihat dari apa yang dilakukan Vale saat ini
Boleh setuju dan tidak yaa… namun jika memang benar Rossi beradaptasi dengan kelincahan rider saat ini, atau memang dilakukan karena demi mengimbangi laju motor terbaru saat ini yang semakin ‘beringas’ hal itu masuk akal… dan bukan semata-mata niru gaya Marquez loh ya… tapi mengadaptasi…loh lak yo podo wae… kekekekek 😀
Walau bisa disebut kalimat diatas ambigu dimana ‘salah niru gaya’ yang dimaksud karena motor gak sama atau cara meniru gaya Marqez itu tidak bisa mirip dengan Marquez…atau lebih tepatnya kurang rebah dan lincah gitu lah…
Salah Orang
Motornya beda…
http://bakulkangkungjpr1.com/2015/08/22/kecelakaan-adu-jangkrik-yamaha-vixion-vs-yamaha-alfa/
setuju beda motor beda karkter ya ngga sama harusnya gaya yang dipakai…
bijimana jika Benelli TNT250 di bandingkan dengan Yamaha MT25 mana yang lebih unggul kira kira?
baca sob selngkapnya di http://goozir.com
Kalo niru lorenso ya tentu gak bisa, rossi ahli late brake dan legwave, sedang lorenso boleh dibilang “anti” keduanya
Emg rossi pembalap amatiran kemarin sore? kok dibilang salah niru gaya,,,haha ada2 saja,,
yg ditiru apanya jon? mn ada itu rossi elbow down, lha wong kpn wktu itu cm iseng aj elbow down buat balasan sanjungan k markes aj kok d blow up…
kalo pernah nonton rossi waktu di honda mesti paham gayanya rossi. kalo lorenzo memang klop ma yamaha m1.
sebenarnya ada 2 hal utama dari motor2 di motogp. cepat di tikungan atau cepat di trek lurus. tinggal si rider suka yang mana. dan tugas si rider harus memaksimalkan motor2nya
Kalau dibandingkan jelas beda meskipun ada kemiripan, jadi klo dplot bisa aja dibilang salah karena beda karakter motor dan beda pula postur tubuhnya…..marq dgn postur pendek , rossi dgn postur jangkung……
maksudnya jangan niru gaya marquez karna beda motor, mending niru gaya lorenzo
@adifortunate; nah ntu yg ane maksud.. siapa sih yg g tw skill n khebatan vr46.. tp dia jg mengakui buat ngikutin perkembangan teknologi modern dia hrs sdikit merubah gaya balapnya tp g nyontel plek..
Ya apa dulu yang diikutin?, rossi bukannya terakhir niru gaya balap marques badan keluar motor cuma pas tes winter sepang, itu juga nyoba nyoba,dan gak dipake lagi. Kalo gaya marques, yg bisa dipake orang orang dengan tubuh relatif pendek, rossi aja tinggi.
mm dan stoner gayax sama menggantung sambil badan menjauh dri bike nya..kali aja lagi survey gravel mana yg paling empuk buat jatoh…hehehe
Setau ane rossi menyesuaikan gaya balapnya dgn motor, krn dgn banyaknya peranti elektronik, motor tak lagi seliar dulu, motor bisa lebih rebah. agar bisa lebih rebah rossi harus menyesuaikan gayanya.
Orang bisa komen aja.. Rossi lebih tau style yg pas bwt M1-nya.
mendingan punya gaya sendiri yak…
http://singindo.com/2015/08/24/surat-pengunduran-diri-ini-membuat-pimpinan-perusahaan-menangis/
niru gayane Mbah RT
http://balimotorider.com/2015/08/24/first-impression-honda-nsr-150-fsx/
*catatan diluar koridor topik utama: banyak yang beranggapan bahwa tingkat kerebahan/kemiringan saat menikung adalah tergantung pengukuran dari jarak posisi badan rider, terutama siku dan pundak rider ke aspal, padahal tidak selalu demikian, itu hanya membedakan gaya menikung masing2 rider.
Buktinya: saat mengamati sesi kualifikasi atau free practice, Dani Pedrosa, Valentino Rossi, dan Casey Stoner yang posisi badannya tidak sedekat Marc Marquez, Bradl Smith, maupun Lorenzo ke aspal sering membukukan sudut kemiringan motor yang setara (58-60 derajat), bahkan sesekali lebih ketika race berlangsung (61 derajat) dan secara konsisten terulang di tikungan yang sama.
Memang ada yang pernah mencatatkan angka 63 derajat (Marc Marquez), tapi itu tidak selalu terjadi secara konsisten di tikungan tempat tercatatnya rekor kemiringan motor tersebut.