Konsole/dasboard sepeda motor biasanya berisi informasi tentang kecepatan,panas mesin,meter bensin ,putaran mesin,tekanan olie dan lain-lain… dan pada umumnya dibagi menjadi dua macam yaitu sistim digital dan analog..
Akurat…akuratif
Biasanya sih digital lebih baik dibandingkan analog…terutama dari segi akurasinya..dimana digital menunjukkan angka sesuai dengan pembacaan sensor sedangkan analog berdasarkan mekanis…
Responsif..fluktuatif…
Untuk ini analog lebih piawai… dan masih tetap dipertahankan untuk mengukur RPM tacho meter..karena bisa melihat pergerakan naik turunnya putaran mesin dengan fluktuatif
Informatif…
Digital spedometer lebih informatif dan instan karena menampilkan angka/nilai dari pengukuran kecepatan…
Harga..kompetitif…
Untuk harga bisa jadi digital lebih mahal untuk saat ini..tapi tidak menutup kemungkinan kedepan komponen ini semakin murah karena setiap sepeda motor pasti mengaplikasikannya…
Tampilan..modif 🙂
Kalau ini relatif sih yah..memang digital terlihat lebih modern…tanpa bermaksud merendahkan yang analog …. bahkan analog lebih macho…
Mitos: digital—> canggih,mahal………..analog –>kuno,murah….
Speedometer gear
analog no problem,..digital pun ok aja no problem :D, tp ane lebih vote ke analog cuma kan skrang sudah jamannya canggih, masa gak mau beli motor kl speedonya masih analog, atau gak mau kl speedonya digital :D.
mahallllllllllllllllllllllllllll,,,itu problem
. CBR itu,,,…
http://pertamax7.wordpress.com/2012/02/17/harga-cbr-250-di-wonogiri/
perpaduan analog+digital lebih jos…. 😀
analog + digital yg maknyus 🙂
kalo n250r dipasang speedo digital iso dadi piro regane hehehe…
bukan berapa harganya tapi berapa kecepatannya ^^
kalo digital angkanya ga bisa diem… 😀
seng manteb itu kombinasi analog dan digital, tapi kalau fuul digital yo lebih Ok, kayak punya FXR atau DUCATI Peningpale hehehhe
nitip pak RT : http://sugiedane.wordpress.com/2012/02/17/hati2-dengan-penyeberang-jalan-yg-nekat/
Tapi saya yakin walaupun digital tetep ada penyimpangan akurasi demi safety.
Dan juga tampilan analog belum tentu sensornya juga analog (contohnya di supra 125).
Untuk selera saya lebih suka tampilan tachometer analog kombinasi speedometer digital, seperti halnya selera saya pada jam tangan.
sapido Trail Tech nang kene ono sing jual gak yoh (takon tok ora tuku)
naksir karo sapido iki.. http://www.trailtech.net/media/protectors_dashboards/indicator_light_dashboards/Stealth_PDA_w550.jpg
Kalo yang buat kecepatan sebaiknya digital, tapi bwt ngukur rpm sebaiknya analog. intine harus dipadukan antara digital dan analog..
Digital aja, memang sudah masanya 😉
http://javabiker.wordpress.com/2012/02/17/gembok-penyelamat-motor/
Akurat mana sama…. Hehehehehehe
gambar dashboard no 2 itu punyanya motor apa? Komplit amat ada penunjuk KM/L-nya
manteb yg digitasl
ini jaman udah canggih coy
pembacaan sensor dan mekanis bukannya sama saja kang?
IMHO, digital dan analog sama2 memakai sensor, namun kalau analog memakai sensor gerak /vibrasi (motion/ vibration, maka digital memakai sensor elektronis, yaitu magnet/ cahaya (magnetic / light).
ohya digital lebih presisi karena bisa mengukur satuan, misalnya 143km/h, kalo analog paling bisa 140 atau 145 aja cmiiw.
http://kafemotor.wordpress.com/2007/08/03/speedo-analog-vs-digital/
salah satu website bro ilham yg gampang dipahami..
kalo soal klasifikasi sensor âž¡ http://en.wikipedia.org/wiki/Sensor
sori mas heru, cuman menyempurnakan tulisan sampean yg sudah sangat bagus kok..
ra oleh nesu yo 🙂
yang full analog itu pakai gear… jadi bukan yang spidometer kombinasi … 🙂
wah jadi tertarik diskusi..
IMHO, memang yg full analog itu pake gear, nah dlm istilah fisika cmiiw, gear itu “pengkondisi sinyal”..
maksudnya, data dari sensor vibrasi/ gerak kan masih berupa getaran, kemudian ditransmisikan lwt kawat, lalu dimasukkan ke pengkondisi sinyal tersebut.
apa fungsinya? imho, karena data dari roda yg dilewatkan kawat masi berupa getaran maka belum bisa dibaca, supaya bisa maka getaran tsb dikonversi melalui gir dan gigi2 menjadi gerak putar yg kemudian dipasangkan jarum padanya..
roda-> sensorgerak -> kawat ->pengkondisi(gear) -> jarum ->skala yg telah dikalibrasi
sip wis manteb penjelasannya… 🙂
salah kaprah. setau gue soal sensornya sama aja, cuma beda di penampilan. jadi analog nunjukin pake jarum, sedangkan digital di-convert dulu ke angka digital. lebih gampang baca yg mana tergantung. dalam kecepatan tinggi, lebih gampang lihat analog.
soal akurat mana, gak efek di digital maupun analog. udah beda lagi bahasannya soal akurat.
takometer lebih suka analog atau kalo digital ya yang model bar. lebih mudah mantaunya. kalo untuk spidometer, karepmu lah. ra patio butuh 😀
kalu yang analog biasanya lebih berat spidonya karena isinya mekanis…. kalu digital lebih ramping dan lebih ringan…. modelnyapun lebih flexible…. cmiiw
Yg analog murah perawatan, yg digital mudah perawatan, tp susah di reset klo mentok (karisma dan supra)
Tiap hari udah mantengin speedo digital ane ingin yang lebih canggih lagi, yaitu dashboard LCD berwarna, jadi nanti tampilannya kayak meteran 3G di speedtest.net 😀
harusnya dah era digital.. cokcpit jet tempur aj dah menanggalkan sistem analognya..
yang penting ada jam-nya…..
http://do2ldurian.wordpress.com/2012/02/07/dodol-durian-pontianak-kwalitas-export/
digital ada jg yg murah kok.. tuh pulsar 135ls sudah digital, harganya cuma 14jutaan, begitu juga pulsar 180, & 220, hargaya 16jt & 18,6jt…sdh berdigital kok ad tripmeternya jg…
dr pada ninja 150RR yg harganya 35jt… masih analog…??? operpresss….
digital lebih moderen..tampilan nya lebih OK
Honda supra ane juga pakek digital tampilan lebih moderen
enakan analog menurut gw, soalnya gak cepet berubah & gampang liatnya
tapi yg lebih akurat ya digital