RiderTua MotoGP – Pembalap bagus tanpa tim dan motor yang pilih tanding akan tenggelam. Sempat di katakan sebagai next Marquez saat turun di seri CEV namun terkubur saat bertarung dengan tim yang kurang kompetitif. Bisa dibilang titik balik Fabio Quartararo terjadi pada akhir 2016. Ketika ganti bos balapnya ke manajer baru mantan pembalap dan wartawan Eric Mahé. Seorang yang berpengalaman dan ibarat bapaknya dewe. Saat gagal finis Fabio Quartararo menangis di Paddock, dan manajernya dengan bijak menasehatinya…
Gagal Finis Fabio Quartararo Menangis di Paddock
Quartararo harus merelakan posisi terbaiknya musnah gegara masalah teknis. Mimpi podium pembalap Perancis itu kandas ketika masalah mendera persneling gigi motornya. Dimana memaksa pembalap Yamaha Petronas itu untuk menyerah di lap ke-14 dari 25 yang seharusnya dijalani. .Fabio Quartararo sempat menangis saat memasuki garasi. Kecewa berat dan sakit hati karena kemungkinan naik podium gagal. Namun akhirnya Quartararo bisa menenangkan diri dan melihat hal-hal positif dari Jerez.
Begini Kata Bijak Manajernya
Manajernya pun ikut terbawa emosi ketika melihat anak asuhnya itu menangis tanda penyesalan berat..
“Ketika saya melihat seorang anak menangis, sulit bagi saya untuk tidak menangis. Ketika Fabio masuk ke garasi dia merasa hancur, benar-benar hancur. Semua orang berusaha menghiburnya. Saya berkata, “Hei, Fabio, Anda berhasil! Anda berhasil! Itu bukan salahmu. Kamu tidak beruntung (saja) dan ada banyak balapan yang akan datang. Mungkin selama 15 menit dia merasa hancur, lalu selama 15 menit berikutnya dia baik-baik saja. ” Kata Eric Mahé.
Sepertinya beruntung pembalap muda memiliki manajer yang begitu bijak dan punya pengalaman. Kata-kata sang manajer tadi bukti bahwa Quartararo harus yakin sambut seri berikutnya dengan percaya diri. Karena dia punya bos yang berpengalaman dan berhati lembut.. Sabar nak ini ujian pertama buatmu… Cup Ojo nangis…