RiderTua MotoGP – Seri perdana Qatar membuat semua menjadi sedikit jelas bagi Rossi untuk melangkah lebih baik tahun ini. Tahun 2017 dijadikan pelajaran agar tidak terulang lagi. Dan ungkapan yang menarik dari Rossi adalah bahwa alasan dia perpanjang kontrak dua tahun bukan untuk membuktikan dia belum tua. Namun dia ingin menunjukkan bahwa dia masih cepat di lintasan. Dan yang menarik adalah apakah Valentino Rossi mengubah gaya balapnya mulai tahun ini ?
Valentino Rossi merasa senang dengan dengan memeluk piala yang didapatnya di balapan pertama. Meski gagal ikut nimbrung dalam duel bersama Dovizioso dan Marquez sampai akhir, The Doctor merasa bahagia.
Valentino Rossi Mengubah Gaya Balapnya ?
Satu pertanyaan menarik dari media kepada Rossi yang dirilis gpone.com(18/03/18). Yaitu apakah Valentino mengubah gaya balapnya.. Begini jawaban Rossi,
“Kita harus beradaptasi dan saya bisa melakukannya. Saya mengerti apa yang saya butuhkan dan kemudian saya mempraktikkannya, saya pikir itu tergantung pada bakat seseorang.”
Bisa jadi selain paket motor baru, dari sisi cara balapnya Rossi akan merombaknya mulai tahun ini. Selain ini kita melihat bagaimana kesabaran seorang Rossi diuji dalam mengatur ritme permainan sehubungan dengan keawetan ban hingga akhir race.
Apakah Rossi sebenarnya bisa juara di Qatar ?
Ketika ditanya apakah dia bisa juara di Qatar Rossi menjawab dengan diplomatis dan humoris..
“Mungkin jika saya tidak berada lebih lama dibelakang Zarco, setelah saya secara tak sengaja menyalip Zarco. Tapi sejujurnya saya tidak tahu apakah saya bisa menang. Ketika Dovi mulai memacu motornya saya berhasil mengikutinya dan saya berhasil mendapatkan podium setelah melewati Crutchlow dan Zarco. Kemudian saya berpikir untuk sedekat mungkin dengan Marc dan Andrea karena saya tahu sesuatu bisa terjadi di tikungan terakhir (tertawa). Pada akhirnya saya menikmati pertunjukan yang bagus dibelakang mereka “.
Bagaimana strategi Rossi dalam memilih ban di Qatar. Menurut Rossi dengan Michelin, setidaknya di trek ini, dia harus memutuskan berdasarkan apa yang dibutuhkan motor dan bukan gaya pengendara. Ketika Rossi mencoba ban depan tipe keras, ternyata dia terlalu lamban.
Ternyata perkiraan posisi 1 2 bisa dlosor t(sambil tertawa)