Inggris—Seorang pengendara motor yang dengan santainya memacu motornya dengan speed 188 kpj sambil bermanuver layaknya freestyler mengangkat roda depan (wheelie) di jalan tol polisi yang mengabadikannya memantau dari belakang, namun anehnya kenapa tidak segera dihentikan atau menunggu bukti cukup?
Akibat ulahnya pengendara tadi dikenai hukuman kurungan 8 bulan dan larangan mengendarai motor selama 28 bulan
Nama pengendara itu adalah Pawel Zietowski (27tahun) dimana aksinya diabadikan selama16 menit oleh patroli polisi. Saat persidangan Hakim David Fletcher mengatakan, “Saya ingin aksi itu dilakukan di lapangan terbuka (bukan di tol), Anda pamer? Itu jelas anda mengendarai dengan kecepatan 188 kpj dan melepas ransel dua kali, mengangkat roda pada beberapa kesempatan dan pada satu titik Anda berdiri melepas tangan dari setang. Ini adalah bagian dari mengendarai motor yang mengerikan. Anda mengatakan bahwa Anda masuk dalam semacam kelompok yang berkaitan dengan pengendara stunt. Jika demikian halnya maka ada tempat dan waktu untuk melakukan aksi stunt-riding, tempat itu (tol) bukan untuk motor pada pukul dua siang dengan banyak kendaraan lain di jalan. ”
Pengacara yang membela Pawel Zietowski, yaitu Robert Holt, mendesak hakim untuk mempertimbangkan penangguhan hukuman Zietowski, dengan menyebutkan kondisi jalan yang kering dan volume lalu lintas yang relatif tidak padat sebagai mitigasi( mengurangi resiko), dan menyakan kliennya ingin merubah perilakunya setelah peristiwa itu dan menyesal.
Pawel Zietowski yang asli dari Polandia itu bekerja sehari-hari sebagai tukang cat mobil masuk ke Inggris pada tahun 2013 untuk mengadu nasib dan menjalin hubungan dengan seorang wanita di Warrington, dan setiap hari melakukan perjalanan dengan motornya secara rutin.
Menurut Inspektur Polisi Hathaway, dari polisi Central Motorway, “Berkendara berbahaya seperti itu tidak akan ditolerir di jalan kami. Zietowski menunjukkan ketidakpedulian terhadap peraturan jalan dan sesama pengendara. Aksinya bisa dengan mudah mengakibatkan kecelakaan. ”
