RiderTua.com – Dalam beberapa tahun terakhir, kondisi pasar roda empat global membuat VW sudah tidak bisa berbuat banyak untuk bisa bertahan lebih lama. Sehingga mereka harus melakukan efisiensi, dengan salah satu caranya yaitu melakukan penutupan pabriknya yang ada di kampung halamannya.
Pabrik Mobilnya di Dresden Berdiri Selama Dua Dekade
Tentu ini bukan sesuatu yang tidak wajar mengingat Jerman menjadi markasnya Volkswagen, terlebih pabrik yang ditutup merupakan pabrik yang ada di Dresden. Dinamai sebagai Transparent Factory, pabrik ini dikenal karena memiliki dinding dari kaca, dan dijadikan tempat produksi sejumlah model seperti ID.3. Transparent Factory ini didirikan selama lebih dari dua dekade, dan mereka harus menutupnya demi efisiensi.

ID.3 GTX menjadi mobil terakhir yang diproduksi di pabrik ini, yang kemudian ditandatangani oleh para pekerja. Transparent Factory yang dimiliki Volkswagen ini bisa memproduksi 6 ribu unit mobil tiap tahunnya, walau sebenarnya angka ini jauh lebih kecil dari kapasitas produksi pabriknya di Wolfsburg. Sebab pabrik yang satunya lagi bisa merakit hingga 500 ribu unit mobil per tahun, dan tentunya mereka tidak bisa melakukan hal serupa pada pabrik ini.
Sementara pabrik di Dresden akan dialihfungsikan sebagai pusat penelitian dan pengembangan (R&D) untuk mengembangkan sejumlah teknologi seperti robotika. Entah apa yang akan terjadi pada para pekerjanya disana, walau VW memastikan mereka tidak akan melakukan PHK (pemutusan hubungan kerja) secara paksa. Terlebih mereka akan mencarikan pekerjaan bagi sejumlah orang untuk tetap bekerja disana.

Sulit Bersaing?
Volkswagen sepertinya sangat kesulitan dalam bersaing melawan kompetitor di pasar roda empat. Apalagi mereka mengalami penurunan penjualan yang sangat signifikan di Negeri Tirai Bambu akibat persaingan yang sangat ketat dari banyaknya merek lokal disana. Belum lagi ekonomi Eropa yang melambat serta biaya produksi mobil listrik cukup tinggi semakin menyulitkannya.

Inilah yang membuat mereka harus melakukan efisiensi, dengan cara menutup salah satu pabrik produksi serta memangkas jumlah pekerjanya hingga tahun 2030.






