RiderTua.com – Salam hangat, bapak Casey Stoner setelah pensiun rupanya semakin perhatian dengan dunia yang pernah me-moncerkan namanya, MotoGP.. Pembalap Australia itu mengkritik format sprint MotoGP… “Kita nggak butuh yang beginian…” katanya..
Terlalu banyak risiko, terlalu sedikit waktu untuk setting motor: Bagi Casey Stoner, format sprint MotoGP lebih banyak mudaratnya dan justru berdampak buruk pada balapan utama..
Format Sprint Diserang Casey Stoner: Balapan Utamanya Jadi Kacau!
Juara dunia MotoGP dua kali itu bersuara cukup keras menentang format sprint di kelas para raja… Menurut legenda Australia ini, format baru membuat risiko tidak lagi terkumpul hanya di kualifikasi dan balapan utama. Sekarang, hampir setiap sesi…mulai dari Practice, Qualifying, sampai Sprint…punya dampak besar, sehingga pembalap harus tampil agresif setiap kali turun ke trek..
Intinya, para pembalap seperti harus melakukan pra-kualifikasi pada Jumat sore…. Siapa yang tidak lolos langsung ke Q2 harus berjuang lagi di Q1. Setelah kualifikasi dilanjutkan dengan sprint race, dan terakhir, dan puncaknya pada balapan utama hari Minggu…!
Keduanya butuh persiapan yang berbeda dan jadwalnya ketat untuk tim maupun pembalap. Intinya, sekarang ada lima momen penentu yang penuh risiko, yang sebelumnya hanya ada dua, yaitu sesi kualifikasi dan balapan utama…
Menurut Stoner, semua pembalap kini hanya mengejar lap cepat… Keluhan terbesar Stoner adalah balapan sprint hampir tidak menyisakan waktu untuk menyiapkan motor dengan benar untuk balapan utama. “Nggak ada waktu buat mencari setup terbaik, semua orang cuma ngejar lap tercepat agar bisa start di barisan depan,” jelas pembalap Australia itu.
Duluu… para pembalap punya lebih ruang gerak untuk mempersiapkan diri. “Pembalap bisa berkonsentrasi pada motor dan menyiapkannya untuk akhir pekan, terutama untuk balapan. Dan ini adalah kejuaraan dunia… seharusnya bukan hanya balapan hiburan kecil di mana tetap mendapatkan poin. Dan kemudian ada balapan utama. Tidakkkk..yang terpenting adalah balapan utama-nya (hari Minggu).. Di sinilah yang terpenting, di situlah nilainya…”
Mantan pembalap MotoGP itu menekankan bahwa balapan panjang itu ada tujuannya… “Pembalap dan tim harus menyiapkan motor dengan benar, memahami apakah pembalap dapat menggunakan ban soft untuk waktu yang lama atau beralih ke ban keras, yang sedikit lebih lambat. Banyak banget faktor yang mesti dipertimbangkan…”
Jika toh dipaksa harus ada balapan sprint, maka tidak harus digelar di setiap akhir pekan…. Namun, format sprint memaksa para pembalap untuk fokus total pada time attack, sehingga membuat persiapan untuk balapan utama menjadi jauh lebih sulit. “Itulah mengapa kita melihat orang-orang kesulitan untuk tetap berdekatan selama balapan….”
“Mereka memang nggak punya cukup waktu untuk setting motor dengan benar. Akhir pekan terlalu menegangkan… semuanya cuma soal lap time dan lolos ke sesi berikutnya.. Itu jelas jauh dari kata ideal… Menurut saya ini konyol. Apalagi balapan sprint ini utamanya untuk hiburan, tetapi anehnya tetap dikasih poin…” kritik pembalap berusia 40 tahun itu…
Selain itu balapan sprint seringkali menjadi balapan monoton, sebagian karena para pembalap harus mempertimbangkan seberapa besar risiko yang dapat mereka ambil… “Semua pembalap harus hati-hati banget… Besoknya kan masih ada balapan utama. Jadi pembalap nggak boleh ambil risiko yang sama…”
Baca: Luca Marini : Balapan Sprint Digunakan untuk Menguji Motor
