RiderTua.com – Meskipun tak lagi aktif sebagai pembalap MotoGP, Jorge Lorenzo mengikuti perkembangan kejuaraan itu dengan saksama.. melihat semua yang terjadi di lintasan. Sekarang Marquez menjadi pemimpin klasemen yang jelas, terutama setelah ia menang dua kali di Assen. Sementara itu, rekan setimnya, Pecco Bagnaia, sedang kesulitan. Lorenzo yakin bahwa memiliki rekan setim seperti Marquez juga berdampak pada mental (mungkin dia sudah mengalami sendiri saat menjadi rekan Marc di Honda).🤭
Jorge Lorenzo: Pecco Bagnaia Mampu Menangani Marquez dengan Cukup Baik
“Secara mental, kita selalu merasa lebih kuat dan lebih percaya diri saat menjadi yang tercepat, atau saat kita kurang lebih berada di level yang sama dengan yang tercepat. Seperti dulu saya saat balapan melawan Casey Stoner, Marc Marquez, atau Valentino Rossi. Saat kita merasa cukup rendah diri, tidak mudah untuk tetap percaya diri dan merasa aman,” kata Lorenzo..
Dia menambahkan… “Menurut saya, Pecco Bagnaia mengelolanya dengan cukup baik. Ia tidak menyerah, dan setidaknya ia berusaha, tetapi tidak mudah untuk mendekati fenomena seperti Marquez, yang saat ini telah terbukti menjadi yang terbaik dalam hampir di semua aspek,” ungkapnya.
Namun, Lorenzo juga mengatakan bahwa Masalah Pecco bukan hanya Marquez saja.. Tapi juga perubahan pada GP25 menyebabkan pembalap Italia itu kurang percaya diri pada motornya, tidak seperti Marquez.
“Bagnaia memiliki gaya yang sedikit mirip dengan gaya saya, Biaggi, atau Cadalora, di mana kami membutuhkan motor yang sangat stabil, sementara pembalap seperti Marquez atau Stoner, tetap cepat bahkan saat motornya memiliki banyak kekurangan,” jelasnya.
“Jorge Lorenzo menilai Pecco Bagnaia kalah secara performa, tapi menang dalam cara mengelola tekanan sebagai rekan satu tim dari “monster” bernama Marc Marquez…”
Lorenzo juga menyinggung topik hangat yang dibicarakan dalam beberapa minggu terakhir yakni tentang situasi antara Jorge Martin dan Aprilia. Terutama membahas kemungkinan atau opsi Aprilia untuk menggantikan pembalap Spanyol itu.
“Bastianini adalah pembalap yang sudah berpengalaman di MotoGP, telah memenangkan banyak balapan dan meraih banyak podium, dan juga hampir memperebutkan gelar Juara Dunia. Di sisi lain, pembalap Moto2 mungkin lebih muda, tetapi masih perlu membuktikan diri. Jika mereka tidak melanjutkan dengan Martin, mereka pasti punya alternatif. Namun bagi saya, kemungkinan besar pada akhirnya, Aprilia dan Martin akan menemukan hubungan yang baik dan setidaknya menyelesaikan kontrak mereka saat ini,” ungkapnya.
Lorenzo menutup komentarnya dengan berbicara tentang masa depan MotoGP dan peraturan barunya untuk tahun 2027.
“Aturan ini enggak ekstrem sih, ini hanya perubahan kecil, karena dengan begitu banyak beban aerodinamika dan perangkat pengatur ketinggian, motor menjadi semakin rendah, semakin mirip dengan F1 single-seater, dan sedikit demi sedikit kami mencapai kecepatan tikungan yang terlalu tinggi untuk perlindungan kami,” katanya.
Peraturan ini juga dapat menguntungkan merek-merek Jepang karena mereka ingin melupakan tahun-tahun sulit ini.
“Yamaha sudah berubah total secara teknis, mendatangkan teknisi dari Ducati dan banyak orang Italia untuk sedikit mengubah dinamika. Namun, Honda juga mulai berbenah, membuat tim sedikit lebih mirip Eropa, lebih terbuka untuk meningkatkan motor dengan cepat. Jadi, apa pun bisa terjadi,” pungkas Lorenzo.
