RiderTua.com – Setelah meraih pole position yang sensasional, Fabio Quartararo memimpin balapan hanya beberapa tikungan saja dalam sprint MotoGP di Jerez. Kepemimpinannya hanya bertahan satu lap saja sebelum dia disalip Marc Marquez dan kemudian crash.
Meski begitu, El Diablo tidak kecewa bahkan rider Yamaha itu mengambil sisi positif dari balapan 12 lap tersebut. “Start dari barisan terdepan terasa luar biasa. Saya memimpin balapan selama hanya sekitar 1 menit, tetapi rasanya seperti bertahun-tahun. Sudah lama sekali saya tidak merasakan perasaan ini. Tidak ada seorang pun di depan saya, itu sungguh luar biasa. Jika saya punya pilihan, saya ingin jatuh beberapa lap kemudian,” ujar Quartararo sambil tertawa.
Fabio Quartararo Crash : Seharusnya Saya Tidak Melibas Area Itu
Fabio Quartararo melanjutkan, “Secara mental, pole position ini sangat penting bagi saya dan tim. Dalam lap kualifikasi terbaik, saya hanya mengerem lebih lambat di semua area. Tetapi waktu terbaik yang saya raih masih mengejutkan saya. Saya tidak menyangka bisa secepat itu.”
Ini merupakan pole position pertama bagi Quartararo setelah di GP Indonesia pada 2023 lalu, sekaligus pole position pertama musim ini yang tidak diraih Ducati.
Mengenai crash yang dialaminya, juara dunia MotoGP 2021 itu menjelaskan, “Saya tidak terlalu terkejut saat Marc Marquez menjadi pembalap pertama yang menyalip saya setelah start. Saya tidak ingin menyerah begitu saja, tetapi M1 saya kemudian mulai bergetar. Saya jelas telah melewatkan titik pengereman dan berada di bagian luar tikungan yang jalurnya lebih kotor. Saya tidak seharusnya melibas area di mana saya jatuh.”
Meski begitu, rekan setim Alex Rins itu tidak mau menyalahkan permukaan lintasan. “Lintasannya sangat bagus sepanjang akhir pekan. Jika tidak, saya tidak akan dapat mencatatakan waktu 1:35,6 menit dalam latihan. Mengapa ada beberapa pembalap yang crash? Ini juga menjadi tanda tanya bagi saya,” tegas Quartararo.
Mengapa M1-nya kini jauh lebih kuat dibandingkan dengan performanya di trek yang sama tahun lalu? “Kami mampu meningkatkan motor dalam banyak hal selama beberapa bulan terakhir. Yang terpenting, pengendaliannya lebih baik dan mesinnya memiliki tenaga yang jauh lebih besar. Kami sekarang memiliki basis yang lebih handal untuk bekerja dan tidak perlu mengutak-atik M1 secara menyeluruh setiap sesi,” pungkas Fabio Quartararo.
