RiderTua.com – Sebuah momen menarik terjadi di acara sponsor helm SHOEI yang mungkin di Jepang (setelah GP Indonesia). Dalam foto yang beredar di media sosial, terlihat Marc Marquez bersama adiknya, Alex Marquez (Gresini Racing), serta Fabio Di Giannantonio (Pertamina Enduro VR46 Racing Team) sedang menghadiri acara tersebut. Ketiganya terlihat berdampingan dengan senyum, namun ada satu hal yang tampak menarik perhatian netizen, terutama akun bernama “toshiki” yang dengan jenaka mengomentari gestur Fabio dengan kalimat “Diggia’s sense of distance” yang bisa diartikan sebagai “menjaga jarak”.
Gestur Fabio Di Giannantonio Ketika Bertemu dalam Satu Acara dengan Marc Marquez: Jaga Jarak..!
Komentar ini menimbulkan spekulasi. Apakah Diggia, sapaan akrab Fabio Di Giannantonio, sebenarnya sedang menyiratkan perasaan tidak nyaman? Tak bisa dipungkiri, Fabio punya sejarah emosional dengan Gresini Racing. Sejak era mendiang Fausto Gresini, Fabio adalah salah satu “anak emas” yang diorbitkan oleh tim tersebut. Namun, ironisnya, tahun ini posisi Fabio di Gresini harus tergeser oleh kedatangan Marc Marquez dan adiknya, Alex.
Kenangan Manis yang Berakhir Pahit?
Fabio Di Giannantonio tentu punya ikatan khusus dengan tim Gresini. Fausto Gresini, pendiri dan pemimpin tim, dikenal sebagai sosok yang dekat dengan para pembalap muda yang dia asuh, termasuk Fabio. Maka, ketika Gresini memutuskan untuk merekrut Marquez bersaudara, ada banyak spekulasi tentang perasaan Fabio yang mungkin merasa “tergusur.”
Musim 2023 memang bukan musim yang mudah bagi Di Giannantonio. Selain berjuang mempertahankan performanya di lintasan, rumor tentang masa depannya di MotoGP juga sering berhembus. Dengan posisi di tim Gresini yang diambil alih oleh Marc Marquez, ada kekhawatiran besar bahwa Fabio akan kehilangan kursi di balapan kelas utama. Beruntung, intervensi dari Valentino Rossi serta penampilan apiknya di beberapa balapan berhasil menyelamatkan kariernya, membawa dia ke tim Pertamina Enduro VR46 Racing Team.
Namun, meski secara profesional Fabio tetap bertahan di MotoGP, apakah perasaan ‘tidak enak’ itu benar-benar hilang? Di dunia balapan, di mana rivalitas dan perasaan pribadi bisa sulit ditebak, gestur kecil bisa memberikan banyak arti. Apakah ekspresi dan gerak-gerik “Diggia” saat berdiri di antara dua saudara Marquez di acara helm SHOEI tersebut merupakan refleksi dari rasa ‘sakit’ yang ia rasakan setelah diusir dari Gresini?
Apakah Fabio Di Giannantonio masih menyimpan perasaan kecewa karena digantikan oleh Marquez bersaudara di tim Gresini? Hanya Aspal dan Ban yang Tahu…😂
