RiderTua.com – 10 hari lalu dipastikan kerja sama Pramac Racing dan Ducati akan berakhir pada November mendatang atau tepatnya usai GP Valencia. Tim satelit MotoGP yang menjadi yang terkuat dalam beberapa tahun terakhir ini akan membalap dengan motor pabrikan Yamaha YZR-M1 mulai musim 2025.
Secara tertutup, ada pembicaraan tentang kerjasama selama 7 tahun antara departemen balap Yamaha dan Pramac. Namun satu-satunya siaran pers resmi yakni berupa selembar kertas yang dikeluarkan Pramac dengan hanya berisi beberapa baris, tidak mengkonfirmasi hal tersebut. Meski demikian, pemilik Pramac Paolo Campinoti bisa dibilang hanya ingin berkomitmen jangka panjang dan tertarik bersaing di MotoGP generasi baru bermesin 850cc bersama Yamaha mulai 2027.
Duo Pramac Yamaha Pada 2025 dengan Jack Miller dan Miguel Oliveira?
Meskipun Pramac dilarang melakukan wawancara, gambaran pertama tentang pengaturan lebih lanjut dari struktur baru Pramac-Yamaha kini mulai muncul.
Sementara Ducati disibukkan dengan pendistribusian motor pabrikan ketiga dan kesepakatan pembalap terakhir dengan VR46 Racing dan Gresini bergantung pada hal ini, Yamaha akan memasukkan 2 material pabrikan yang sama ke dalam garasi Pramac. Hal ini sekaligus menegaskan perubahan strategi di Yamaha.
Sementara dulu Yamaha memiliki prioritas penuh pada tim pabrikan murni dan tim satelit dipisahkan dengan jarak, Pramac akan beroperasi dengan pijakan yang setara. Semakin erat hubungan antara 4 pembalap yang sama, semakin cepat laju pengembangannya dan ini adalah ide yang juga diterapkan oleh KTM.
Perubahan arah juga berdampak pada pemilihan pembalap di Pramac-Yamaha. Karena tujuan utamanya bukan untuk mendatangkan pembalap junior tetapi untuk memastikan bahwa merek tersukses kedua di kelas premier dapat menjadi sekompetitif mungkin dan secepat mungkin, maka dibutuhkan tenaga profesional yang berpengalaman.
Nama Miguel Oliveira masuk dalam daftar Campinoti dan Yamaha. Dia adalah seorang pembalap yang status kariernya di Aprilia berada di antara serigala lapar (Vinales) dan serigala tua (Aleix). Pemenang balapan MotoGP 5 kali itu datang, melihat dan tidak memenangkan apa pun. Meski tampil sangat kuat di Sachsenring baru-baru ini, Oliveira tetap mencari kecepatan yang konsisten dengan Trackhouse Aprilia miliknya.
Oliveira juga menyadari bahwa Yamaha menjadi sangat dinamis. Direktur teknik yang baru Massimo Bartolini yang juga berhasil meyakinkan Fabio Quartararo untuk terus bekerja dengannya, mendorong segalanya ke depan dengan cara kerjanya yang pragmatis di Eropa. Meskipun Aprilia telah menutup pintu di tim pabrikan dengan merekrut Jorge Martin dan Marco Bezzecchi, akses langsung ke material pabrikan akan lebih mudah. Tempat di sebelah Quartararo juga belum diisi.
Dari sudut pandang Yamaha, pembalap asal Portugal itu memenuhi semua persyaratan mereka. Terbukti Oliveira termasuk dalam elite kecepatan. Ditambah lagi pengalaman bekerja dengan dua merek, pemahaman teknologi tingkat tinggi, dan usia ideal 29 tahun.
Jack Miller memiliki profil serupa. Juga berusia di bawah 30 tahun, Miller memiliki pengalaman dengan Ducati dan KTM. 4 kemenangan ada di resume MotoGP-nya. Dengan sikapnya yang santai, pembalap asal Australia ini menjadi salah satu pembalap ‘bebas’ paling efektif di paddock. Ketika Miller dalam suasana hati yang baik maka segala sesuatunya bergerak maju dan tidak hanya pada motor.
Bos Pramac pernah satu kali mengontrak Miller. Dalam tahap persiapan menjadi pembalap pabrikan Ducati (2021 dan 2022), Miller membalap untuk tim asal Italia tersebut selama 3 tahun penuh sejak 2018.
Meskipun Yamaha (satu-satunya prototipe di lintasan dengan mesin 4-silinder in-line) saat ini tidak cukup untuk menempati posisi teratas, bagi Jack Miller dan Miguel Oliveira perubahan tersebut mungkin terjadi pada waktu yang tepat.
