RiderTua.com – Setelah menyapu bersih kemenangan di sprint dan balapan utama di GP Amerika, Maverick Vinales dianggap sebagai favorit untuk menempati posisi teratas di Jerez. Namun faktanya rider pabrikan Aprilia itu hanya melewati garis finis di posisi ke-9 pada balapan utama. Dia ingin tampil lebih baik di Le Mans akhir pekan ini. Pada 2011, Vinales memenangkan balapan pertamanya di sana. Tahun 2023 lalu dia crash bersama juara dunia Pecco Bagnaia (Ducati) dalam perebutan posisi ke-3.
“Crash selalu bisa terjadi. Saya akan menyerang, kami memiliki ritme yang sangat bagus. Dengan kualifikasi yang bagus, saya tidak perlu terlalu membebani ban belakang. Kami tetap fokus,” ujar rider berusia 29 tahun itu.
Maverick Vinales : Saya akan Menyerang
Saat ini Maverick Vinales berada di peringkat 5 di Kejuaraan Dunia tertinggal 29 poin dari pemimpin klasemen Jorge Martin (Pramac Ducati). “Pada hari Jumat kita akan melihat seberapa buruk kotoran (debu) di trek tersebut. Kami harus melakoni setiap sesi dengan bijak. Kami memiliki set-up dasar yang berfungsi dan hanya mengerjakan detailnya,” ungkap rider Spanyol itu.
Kualifikasi adalah kuncinya, dimana Vinales kesulitan di Jerez. “Saya akan mengerahkan semua yang saya bisa untuk kualifikasi. Posisi start yang baik sangat mengubah posisi awal balapan. Kami cukup cepat dalam menempuh jarak untuk menjadi yang terdepan,” ujar suami Raquel itu optimis.
Mengenai regulasi teknis MotoGP yang baru, pemenang 3 kali GP Le Mans (2011, 2013, dan 2017) itu mengatakan bahwa perangkat Ride Height sangat membantu pembalap selama fase akselerasi. Tanpa bantuan ini rider akan memiliki banyak wheelies. Ini adalah perubahan besar dan banyak hal akan berubah.
Menurut Vinales ada satu aspek positif dari peraturan baru ini. “Kita akan dapat mengenali level dan bakat para pembalap dengan lebih jelas berdasarkan catatan waktu mereka,” pungkas rider berjuluk Top Gun itu.
