RiderTua.com – Pedro Acosta akan melakukan debut musim depan di kelas MotoGP. Pembalap asal Murcian itu dengan jelas menyadari bahwa ini akan menjadi tahun pembelajaran, tetapi dia juga tidak berencana untuk menahan diri dan akan meletakkan dasar untuk karirnya di kategori premier, seperti yang dia akui dalam sebuah wawancara ddengan media MCN. Cepat atau lambat hal yang sangat ditunggu adalah pertarungan antara Pedro Acosta (19 tahun) dan Marc Marquez (31 tahun, bulan depan), yang bisa jadi mirip dengan Valentino Rossi (45 tahun, bulan depan) dalam artian pembalap senior duel dengan juniornya..
Semua Menunggu Pertarungan Acosta Vs Marquez
Karena ketiak pembalap berada di sirkuit bukan hanya untuk pawai atau sekedar touring, mereka disana untuk menunjukkan emosi, dan para penggemar ingin melihatnya.. Dan ‘perasaan’ ini pasti akan diberikan oleh Acosta dan sesuai dengan kepribadiannya musim ini di MotoGP. “Saya suka bersikap sangat natural dan, terkadang, saya tahu bahwa saya membuat kesalahan dengan bersikap seperti itu dan mengatakan hal-hal yang tidak perlu saya katakan. Tapi para penggemar ingin melihat ini. Kami di sini untuk menunjukkan emosi. Jika kita marah, kita tunjukkan. Jika kami senang, kami menunjukkannya. Jika suatu saat kami punya masalah di lintasan dan kami tidak dalam kondisi terbaik hari itu, kami tunjukkan,” ujarnya.
Meski hal-hal besar diharapkan darinya, pembalap muda Spanyol itu yakin ini akan menjadi musim pertamanya di kategori tersebut. “Saya harus menyadari bahwa saya adalah salah satu dari mereka. Saya tidak merasa lebih dari orang lain, saya sama seperti ketika saya tiba di sini. Namun benar juga bahwa mereka harus menghormati saya,” katanya. Acosta tidak bercita-cita meraih kemenangan pertama atau bahkan meraih gelar di tahun pertamanya di kelas para raja ini. Dia tetap membumi, meskipun dia cukup jelas bahwa dia akan berjuang dan mendapatkan rasa hormat dari sisa grid di trek.
Dan yang dinantikan seluruh penggemar adalah pertarungan Acosta-Marquez di kelas premier. “Ketika saya melihat Marc melepas helmnya dan tersenyum, saya berkata ‘Kita akan mendapat masalah. ‘Saya tidak ingin membandingkan diri saya dengan siapa pun. Saya harus melakukan balapan pertama saya, mulai menikmati motor dan balapan. Saya bermimpi berada di grup terdepan, tapi kami harus realistis. Anda harus berharap dan mendapatkan sedikit keberuntungan untuk bisa sampai ke Qatar dan berkata: ‘Ya, inilah saya, teman-teman.'” pungkasnya..
