RiderTua.com – Chery telah memulai produksi mobil listrik pertamanya di Indonesia, yaitu Omoda E5. Model ini dijadwalkan dirilis mulai bulan depan jika tidak ada halangan lainnya. Sebenarnya mobil listrik seperti Chery bisa mendapatkan insentif khusus model BEV tahun ini. Termasuk model lainnya dari Neta hingga Great Wall Motors (GWM).
Chery, Neta, Hingga DFSK Bisa Mendapat Insentif Mobil Listrik
Insentif yang dimaksud adalah insentif untuk mobil impor atau CBU (completely built-up), walau aturan ini juga berlaku untuk model CKD (completely knock down). Namun syaratnya produsen harus memiliki fasilitas perakitan mobil listrik, atau paling tidak melakukan investasi mobil jenis ini di Tanah Air. Jelas tidak semua produsen bisa menikmatinya, kecuali beberapa merek ini.
Chery bisa saja mendapatkan insentif ini untuk mobil listriknya, Omoda E5. Dengan produksinya yang dimulai bulan lalu, mereka dapat menjualnya dengan harga murah serta dapat diproduksi lokal. Hanya saja TKDN (tingkat kandungan dalam negeri) untuk Omoda E5 masih belum ketahuan.
Baru Dirilis
Kemudian ada DFSK dengan Seres E1, yang seharusnya bisa saja mendapatkan insentif sejak tahun lalu. Namun entah mengapa produksinya baru dimulai sekitar akhir tahun 2023, dan modelnya mungkin akan mulai dijual tahun ini. Tapi setidaknya lebih baik sedikit terlambat menghadirkan mobil listriknya daripada tidak menjualnya sama sekali.
Selanjutnya ada MG Motor dengan 4 EV dan ZS EV, dimana produksinya juga baru dimulai di Indonesia, tidak lagi diimpor dari Thailand. Walau untuk 4 EV saat ini masih didatangkan dalam bentuk CBU, tapi jika ZS EV sudah dirakit, seharusnya bisa tetap mendapat insentif. Lalu ada Great Wall Motors (GWM) dengan merek Haval, Ora, dan Tank, dan mereka berencana untuk merakitnya secara lokal.
Neta V memang masih didatangkan langsung dari luar negeri. Dengan rencana modelnya yang akan dirakit lokal, mereka bisa mendapatkan insentif.
