Home MotoGP Ducati ‘Senang’ Bantu Honda dan Yamaha Tetapi Mencoba ‘Menghalangi’ Konsesi untuk KTM...

    Ducati ‘Senang’ Bantu Honda dan Yamaha Tetapi Mencoba ‘Menghalangi’ Konsesi untuk KTM dan Aprilia 

    Gigi Dall'Igna - KTM Carbon Frame
    Gigi Dall'Igna - KTM Carbon Frame

    RiderTua.com – Ducati ‘Senang’ membantu Honda dan Yamaha tetapi mencoba ‘menghalangi’ konsesi untuk KTM dan Aprilia.. Mulai MotoGP musim 2024, sistem konsesi yang baru akan berlaku dengan 4 peringkat berbeda yang ditentukan oleh skor persentase poin konstruktor maksimum masing-masing pabrikan. Berubahnya sistem poin podium lama yang mengarah pada akses ‘masuk atau keluar’ tim untuk mendapatkan konsesi. Dimana dengan sistim konsesi baru ini meliputi fasilitas yang juga telah diperluas mencakup alokasi ban saat tes dan wild card dengan persentase peringkat dihitung ulang setiap 6 bulan (dibandingkan tahun sebelumnya).

    Singkatnya, Ducati adalah satu-satunya pabrikan yang memulai musim di peringkat A dengan 96 persen poin maksimum konstruktor tahun 2023, sehingga akan ada pengurangan ban untuk tes dan wild card dibandingkan musim 2023 lalu.

    Tidak ada pabrikan yang berada di peringkat B. Sementara KTM (51 persen) dan Aprilia (45 persen) masuk ke peringkat C, di mana mereka akan mendapatkan ban uji dan wild card sesuai aturan tahun 2023. Sedangkan Yamaha (27 persen) dan Honda (25 persen) masuk dalam peringkat D. Mereka adalah penerima manfaat terbesar, karena memenuhi syarat untuk mendapatkan seluruh konsesi ‘lama’ serta lompatan dalam pengujian ban.

    Ducati ‘Senang’ Bantu Honda dan Yamaha Tetapi Mencoba ‘Menghalangi’ Konsesi KTM dan Aprilia

    Meskipun masing-masing tidak pernah menang dalam satu dari dua musim terakhir, Honda pada tahun 2022 dan Yamaha pada tahun 2023, sistem konsesi yang lama hanya membutuhkan satu podium per tahun untuk mengecualikan akses ke konsesi apa pun.

    General Manager Ducati Corse, Gigi Dall’Igna mengatakan dia senang memberikan kesempatan kepada merek Jepang untuk pulih lebih cepat melalui peringkat baru, tetapi mengambil pandangan berbeda dalam memisahkan Ducati dari KTM dan Aprilia.

    “Saya mendukung sistem konsesi, karena untuk pertunjukan dan untuk kejuaraan, penting untuk memberikan kemungkinan kepada pabrikan yang mengalami tahun-tahun sulit untuk berkembang. Jadi, bagi pabrikan Jepang, saya sangat senang memberi mereka kesempatan untuk pulih dengan cepat,” kata Dall’Igna, yang pabriknya memiliki delapan pembalap di grid.

    Insinyur asal Italia itu menambahkan, “Tetapi kami juga memberikan keuntungan kepada Aprilia dan KTM dibandingkan dengan kami, karena kami memiliki lebih sedikit ban untuk mengembangkan motor sepanjang musim dan tidak ada kemungkinan untuk melakukan wild card. Mereka memenangkan beberapa balapan musim ini dan mereka berjuang untuk memenangkan balapan sepanjang musim. Jadi menurutku ini cukup aneh.”

    Namun Dall’Igna juga mengatakan bahwa pada akhirnya Ducati membatalkan penolakannya terhadap fasilitas untuk KTM dan Aprilia agar sistem baru tersebut disetujui dengan suara bulat. “Kami menilai, mendukung pabrikan Jepang lebih penting ketimbang menghalangi konsesi KTM dan Aprilia. Pada akhirnya kami di sini untuk pertunjukannya dan jika pertunjukannya benar-benar bagus maka menurutku itu lebih baik untuk semua orang. Pada akhirnya, kita harus mencapai kompromi,” imbuh insinyur berusia 59 tahun itu.

    Jack Miller
    Jack Miller

    Protes Jack Miller

    Sementara itu, Jack Miller menegaskan bahwa Honda berhak mendapatkan konsesi maksimal tahun depan meski mereka memenangkan balapan musim ini dengan Alex Rins di COTA-Texas. Meski KTM menempati peringkat 2 di klasemen konstruktor, pabrikan asal Austria itu tidak memenangkan balapan hari Minggu.

    “Honda memenangkan balapan utama tahun lalu (Rins), tapi mereka tetap mendapatkan konsesi. Kami tidak mendapatkannya!” tegas Miller.

    Ketika diberitahu bahwa peringkat D Honda disebabkan oleh sedikitnya 25 persen poin maksimum yang dikumpulkan, pembalap asal Australia itu menjawab, “Tetapi itu mudah terjadi, jika separuh dari pembalap mereka tidak membalap sepanjang musim!”

    Dari 20 Grand Prix MotoGP pada 2023, Ducati 17 kali menang, Aprilia 2 kali, dan Honda 1 kali. Ducati juga memenangkan 16 dari 19 sprint (Phillip Island dibatalkan), dengan 2 kemenangan untuk KTM dan Aprilia 1 kali.

    Poin konstruktor diberikan kepada pembalap dengan posisi tertinggi dari masing-masing pabrikan, di setiap balapan.

    Hingga saat ini, merek Jepang yang merupakan pabrikan motor terbesar di dunia yang pernah mendominasi itu adalah satu-satunya pabrikan MotoGP yang tidak memiliki akses terhadap konsesi apa pun, sementara Ducati, KTM, Aprilia, dan Suzuki semuanya menjalani sistem konsesi lama.

    Alberto Puig - Gigi Dall'igna
    Alberto Puig – Gigi Dall’igna

    Manajer tim Repsol Honda Alberto Puig mengatakan, “Menurutku ini pasti membantu, seperti yang kita lihat di masa lalu pada pabrikan lain. Sekarang giliran kami yang mendapat manfaat. Yang pasti itu akan membantu tetapi tidak seperti, ‘saya punya kelonggaran, saya akan segera punya motor bagus’. Kita memerlukan waktu, namun waktu untuk memulihkan kekurangan performa akan lebih cepat. Kami senang dan senang untuk itu.”

    Melakukan tes tambahan dengan para pembalap selama 22 seri musim 2024 akan menjadi pekerjaan yang sulit. Tetapi bos tim LCR Honda Lucio Cecchinello bersemangat untuk memulai. “Banyak orang bertanya kepadaku, ‘sekarang anda memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, lebih banyak tes, lebih sering jauh dari rumah’. Jawabanku adalah syukurlah kami memiliki kesempatan ini karena kami benar-benar ingin menutup gap tersebut. Ini penting bagi Honda dan juga LCR. Menurutku HRC akan lebih banyak menggunakan LCR sebagai platform pengembangan tahun depan,” jelas bos tim asal Italia itu.

    Tes tambahan pertama kemungkinan besar akan dilakukan dalam bentuk tes shakedown di Sepang pada awal Februari. “Kami belum memesan penerbangan untuk tes resmi Sepang karena kami tahu ada kemungkinan untuk meminta kami bergabung dalam tes shakedown juga. Jika HRC menghubungi kami, kami akan senang berada di sana,” imbuh Cecchinello.

    Selain Repsol dan LCR Honda, tim Monster Yamaha yang terdiri dari Fabio Quartararo dan Alex Rins kini juga berhak mengikuti tes shakedown. “Yamaha benar-benar membutuhkan lebih banyak tes. Kalau ada kelonggaran, kita punya 6 hari tes di Malaysia, maka saya akan mati! Tapi bagiku, apa pun yang dibutuhkan Yamaha adalah cara kami harus terus berusaha. Menurutku bisa menggunakan lebih banyak mesin (spesifikasi selama musim) juga merupakan sesuatu yang sangat membantu. Saya ingin semuanya! Apapun yang mungkin kita lakukan dengan konsesi yang baru, akan kita ambil! Selalu lebih baik memiliki lebih banyak ketimbang lebih sedikit,” ungkap rider asal Prancis itu,

    Meskipun juara dunia 2021 itu tidak memenangkan balapan tahun ini, pembalap berusia 24 tahun itu memberi Yamaha 3 podium balapan. Dan setelah kemenangan Rins di Texas, Marc Marquez memberi Honda podium kedua tahun ini di Motegi.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini