RiderTua.com – Dalam comebacknya setelah 4,5 bulan absen balapan karena cedera, Alex Rins langsung masuk 10 besar di GP Indonesia. Rider tim LCR Honda itu start dari posisi ke-21 atau yang terakhir, tetapi dengan 7 crash dan banyak drama lainnya di kelompok depan, pembalap berusia 27 tahun itu dihargai atas konsistensinya dan kemampuannya untuk bertahan dalam balapan 27 lap di cuaca panas. Pada akhirnya Rins mampu finis ke-9 dan mencetak 7 poin.
“Itu adalah upaya keras untuk menyelesaikan balapan. Setelah 13 atau 14 lap, rasa sakit itu datang dan itu benar-benar sakit. Tapi saya berhasil menyamai kecepatan pembalap lain, dengan catatan waktu terendah di kisaran 1:32 menit. Saya sangat senang dengan itu,” ungkap Rins, yang mengalami patah tulang ganda saat balapan sprint di Mugello pada 10 Juni lalu dan harus menjalani dua kali operasi.
Alex Rins : Finis ke-9 Rasanya Seperti Naik Podium
Alex Rins berada di posisi ke-19 setelah lap pertama, kemudian ke-16 setelah lap kedua, ke-15 di lap ke-4, dan ke-14 di lap 8, rider asal Spanyol itu terus menunjukkan momentum ke depan tanpa menunjukkan tanda-tanda kelelahan yang mencolok. Justru sebaliknya, dia sudah menempati posisi ke-11 pada lap 18. Dua lap kemudian, Rins menyalip rekan setimnya Takaaki Nakagami dengan manuver yang menentukan dan dengan demikian finis di 10 besar. Dengan 5 lap tersisa, dia akhirnya menyalip Aleix Espargaro yang tertinggal karena ban aus dan mengamankan posisi ke-9.
“Setelah berbulan-bulan kami berjuang keras bahkan absen dalam banyak balapan, kami melakukan semua yang kami bisa untuk comeback ini baik di rumah, dengan fisioterapi maupun berlatih di gym. Hasil ini terasa lebih dari posisi ke-9. Tentu saja, hasil tersebut menjadi penilaian bagi saya dan tim LCR, yang membantu kami memahami di level mana kami berada dan di mana kami dapat meningkatkannya. Tapi bagi saya pribadi, ini seperti naik podium,” jelas Rins senang.
Hanya ketika dia kembali ke garasi, baru sadar betapa Rins sangat kelelahan. “Ketika saya sampai di garasi, saya dapat berbicara dengan kruku tetapi saya tidak dapat turun dari motor. Semuanya terasa sakit. Tetap mengendarai motor sampai bendera kotak-kotak dikibarkan di cuaca panas seperti ini, di lintasan yang licin, merupakan sebuah kesuksesan. Tapi untuk mencapai hasil ini, posisi ke-9 sebagai pembalap terbaik Honda, itu bagus,” pungkas pembalap yang 6 kali menang di MotoGP itu.
