Pungutan parkir berlangganan SAMSAT (PEMDA) kisaran Rp 20 ribu..pastinya dana ini akan mengalir ke pemerintah daerah..dalam wujud apa..?
Dan bagaimana realitanya…?
Kalkulasi ongkos parkir…
Kalau kita mau hitung-hitungan setahun ada 365 hari…jika katakanlah kita dipungut parkir berlangganan Rp 20 ribu maka jika setiap hari kita parkirpun hanya terhitung bayar Rp 50…!!!
Kalau kita balik: Ongkos parkir di daerah/bukan kota besar… tarifnya(tidak resmi) Rp500~1000… maka jika aturan tegas kita hanya bisa parkir gratis sebanyak 20 sampai 40 kali parkir…selanjutnya bayar..padahal kita paling tidak 5 kali dalam seminggu pasti akan parkir (terutama malam minggu ) maka selama setahun paling tidak kita parkir 240 kali… dan harus keluar uang 240ribu..!!! mosokkk…
Berapa pendapatan daerah dari motor..???
Jika dalam setahun ada 1 juta motor kali 20 ribu sudah Rp 20,000,000,000 ( 20M).. dana itu dialokasikan buat trotoar, parkiran di paving dan lain-lain untuk kenyamanan parkir maka bolehlah kita tenang rela dan ikhlas rogoh kocek 20ribu buat “langganan parkir”…itu kalau dana ‘aman’ dari jarahan…namun apakah aplikasinya dilapangan seperti harapan kita…?
Artinya apa…kita akan sulit menuntut parkir gratis dan terlihat hanya sebuah “permainan” saja.. dibilang gratis nggak juga…artinya gak ada yang namanya langganan gratis itu… bro… sulit penerapannya tapi kok dipunguttt..terus..?
Ilustrasi dibawah ini masih relevan gak dengan lokasi bro sekalian..??? silakan diemut sajah.. 😀
rung paham aku mbah
yo wis phan… gak usah parkir…
parkir disit
Sakajné murah…tapi parkir swasta jelas nggak mau
Pinginé oléh duwik tiap hari 😀
—–
http://nyobamoto.com/2014/08/09/motogp-indianapolis-2014_hasil-fp1-dan-fp2-catatan-waktu-yang-super-cepat/