RiderTua.com – Wuling Almaz Hybrid menjadi tambahan SUV terbaru lainnya di Indonesia tahun ini. Hanya saja berbeda dari sebelumnya, model ini mengandalkan gabungan tenaga dari mesin bensin dan motor listrik. Bahkan Wuling mengatakan bahwa Almaz Hybrid bisa mengandalkan tenaga listrik saja. Walau untuk jarak tempuhnya masih cukup sedikit.
Baca juga: Wuling Bisa Hadirkan Penantang Rocky-Raize dan WR-V?
Wuling Almaz Hybrid Bisa Mengandalkan Tenaga Listrik
Layaknya mobil hybrid pada umumnya, Almaz mengandalkan mesin bensin serta motor listrik sebagai sumber tenaganya. Sebenarnya teknologi hybrid ini bukanlah sesuatu yang baru bagi Wuling, karena mereka sudah punya modelnya sejak lama. Terlebih Almaz Hybrid ‘meminjam’ mesin hybrid dari model SUV Wuling lainnya, yaitu Asta alias Xingchen.
Mesin bensin 2.000 cc dan motor listrik yang digendongnya mampu menghasilkan tenaga gabungan sebesar 297 dk dan torsi 488 Nm. Khusus model hybrid ini, Almaz memiliki multi-mode hybrid performance yang terdiri dari tiga mode berkendara. Terdiri dari hybrid parallel, series hybrid, dan EV mode.
Tenaga Listrik
Yang menarik dari mode EV yaitu Almaz dapat mengandalkan tenaga listrik murni tanpa mesin bensinnya. Tentunya ini dapat menjadikan Almaz memasuki mode seperti mobil listrik pada umumnya, layaknya Air EV. Hanya saja, mode ini sangat terbatas penggunaannya karena jarak tempuhnya hanya sejauh 2 km saja.
Wuling mengatakan kalau ini bisa tergantung pada kondisi baterai maupun bobot mobilnya. Jadi bisa dikatakan kalau Almaz Hybrid dalam mode EV bisa melaju sejauh itu tergantung dari sejumlah faktor. Dari berapa persen daya baterai yang tersisa, kecepatan, akselerator, sampai gaya mengemudinya.
Tapi tetap saja, Almaz Hybrid mampu menghasilkan emisi yang lebih sedikit ketimbang model konvensionalnya. Apalagi harganya masih cukup terjangkau untuk model SUV rakitan lokal.
