Categories: MotoGP

Valentino Rossi pada Pecco Bagnaia: Kamu Harus Bangga!

RiderTua.com – Pecco Bagnaia hanya finis ke-9 di Valencia, jelas dia tidak bermain aman karena winglet sempat patah akibat duel keras dengan Quartararo di paruh pertama balapan. Pecco berkata, “Itu tidak mudah karena saya kehilangan winglet dalam duel melawan Fabio (Quartararo), dan sejak saat itu semuanya menjadi mimpi buruk. Lap demi lap saya mencoba bertahan, tapi itu sangat-sangat sulit. Butuh waktu lama untuk menyelesaikan balapan. Saya sangat bangga dengan tim saya, diri saya sendiri dan apa yang telah kami capai. Ini luar biasa.”

Apa arti gelar ini bagi Ducati? “Saya melihat banyak air mata kebahagiaan dan saya juga menangis. Itu luar biasa. Ini kemenangan yang luar biasa. Saya merasakan beban di pundak saya untuk mengembalikan gelar ini kepada tim saya, Ducati dan Italia,” jawab rider adik Carola Bagnaia itu.

“Itu tidak mudah, tetapi kemudian saya ngobrol dengan Vale. Kemarin dia berkata kepada saya, ‘Kamu harus bangga memiliki kesempatan ini. Tidak semua orang bisa merasakannya. Sekalipun kamu merasakan tekanan dan ketakutan, kamu harus bangga berada dalam situasi tersebut. Kamu harus berusaha menikmatinya’. Saya mencoba (untuk menikmati balapan), tapi gagal hari ini. Tapi saya sangat senang kami memiliki mentor dan pemimpin seperti itu dalam dirinya,” kata Juara Dunia Moto2 2018 itu merujuk kepada Valentino Rossi.

Meski begitu pembalap berusia 25 tahun itu berhasil mewujudkan impiannya dan Ducati untuk memenangkan gelar dunia MotoGP. Karena Quartararo finish di P-4 meskipun Pecco tidak balapan dia tetap juara dunia. Saat konferensi pers, dia masih sedikit tidak percaya dengan apa yang telah diraihnya. “Untuk menang dengan balapan terburuk tahun ini,” ujarnya sambil tertawa dan menggelengkan kepalanya. Tentu saja, finis ke-9 yang sulit di akhir musim tidak menyurutkan kegembiraannya. “Saya sangat-sangat senang. Dari saat saya melewati garis finis dan melihat pit board yang bertuliskan Juara Dunia semuanya terasa lebih ringan dan bagus, sungguh menakjubkan. Emosi saya luar biasa saat ini,” imbuh rider asal Turin-Italia itu.

“Kami kembali ke set-up dasar di pagi hari, saya punya feeling yang sangat baik tentang motor dan semuanya bekerja dengan sempurna. Itu membantu saya melewati hari dengan lebih baik, bahkan jika balapannya tidak mudah. Tapi saya tahu saya bisa melakukannya,” kata rider pabrikan Ducati itu.

Pecco Bagnaia mengembalikan gelar dunia pembalap ke Ducati, 15 tahun setelah Casey Stoner pada 2007 dan menyegel Triple Crown untuk Borgo Panigale. Untuk pertama kalinya sejak mentornya Valentino Rossi pada 2009, pembalap asli Turin itu juga membawa gelar MotoGP kembali ke Italia. Tapi bukan itu saja, bahkan sudah 50 tahun yang lalu sejak Giacomo Agostini pada tahun 1972 di MV Agusta terakhir kali dimenangkan oleh seorang Italia dalam motor Italia di “kelas utama”.

Pecco Bagnaia Kembalikan Gelar untuk Tim, Ducati dan Italia

Perjalanan Bagnaia menuju gelar MotoGP tidak selalu mulus. Namun dia tak pernah menyerah akan mimpi itu, apalagi dia diperbolehkan menjajal Aspar-Ducati pada 2016 setelah memenangkan sebuah taruhan. “Pasang surut, saya mengalami banyak kesulitan dan masalah, tetapi saya tidak pernah kehilangan ambisi saya. Saya tidak pernah kehilangan kebutuhan untuk membuatnya. Dan pada saat itu saya merasa bahwa kami berhasil,” ungkap tunangan Domizia Castagnini itu.

Pecco menambahkan, “Saya sangat bangga pada diri saya sendiri. Ini adalah sesuatu yang tidak seperti yang lain. Jika ada alat untuk mengukur seberapa bahagia seseorang saat ini, saya akan berada di level maksimal. Luar biasa. Saya sangat bahagia. Saya memimpikan ini 6 tahun lalu. Tapi ada cukup banyak perbedaan antara memimpikannya dan benar-benar mewujudkannya.”

“Saya juga harus mengatakan bahwa saya beruntung dan memiliki kesempatan untuk melakukannya. Memang benar bahwa saya melakukan yang terbaik untuk mencapainya. Pada saat yang sama, saya beruntung dikelilingi oleh orang-orang terbaik yang pernah saya temui yakni tim VR46 dan tim Aspar, yang memberi saya kesempatan untuk berkompetisi lagi.”

“Saya kemudian memiliki kesempatan untuk naik ke MotoGP dengan tim yang sangat bagus. Dan saya mendapat kesempatan untuk bergabung dengan tim pabrikan, di mana saya menemukan suasana yang luar biasa. Saya sangat beruntung dan saya bekerja keras untuk itu,” lanjut Bagnaia.

Juara dunia itu belum tahu apakah dia akan berlaga pada 2023 dengan nomor start #1. “Tapi kemudian menjadi kacau ketika saya harus menjelaskan nomor 21, 42, 63 dan semuanya. Kita lihat saja nanti,” pungkas Pecco sambil tersenyum bahagia dan tampak lega.

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Pecco Bagnaia : Marc Marquez Rekan Setimku? Dia akan Beradaptasi dengan Baik

RiderTua.com - Mungkinkah Pecco Bagnaia dan Marc Marquez menjadi duo pabrikan Ducati 2025?Marquez termasuk di antara 3 kandidat utama untuk…

7 Mei 2024

Suzuki Ertiga Hybrid yang akan Mendapat Rival Baru Dari Mitsubishi

RiderTua.com - Suzuki Ertiga Hybrid menjadi satu dari tiga mobil hybrid yang dijualnya di Indonesia. Penjualannya cukup bagus, meski belum…

7 Mei 2024

Toyota Belum Juga Hadirkan Mobil Hybrid Termurahnya

RiderTua.com - Boleh dibilang Toyota mampu mendominasi penjualan mobil hybrid di Indonesia selama ini. Dari beberapa model yang dijualnya, Kijang…

7 Mei 2024

Hyundai Recall Ioniq 5 dan 6 di Indonesia Karena Ini

RiderTua.com - Penjualan mobil Hyundai di Indonesia masih cukup bagus, apalagi dari line-up mobil listriknya. Baik Ioniq 5 maupun 6…

7 Mei 2024

Neta V akan Dihentikan Penjualannya di Indonesia

RiderTua.com - Neta telah meluncurkan model terbaru dari mobil listrik V berupa V-II, dengan desain yang lebih modern. Tidak seperti…

7 Mei 2024

Chery Temukan Penyebab Masalah Patahnya Sumbu Roda Omoda 5 di Malaysia!

RiderTua.com - Sebelumnya Chery mengumumkan recall terhadap Omoda 5 di Malaysia beberapa waktu lalu. Ini dilakukan setelah terjadi dua insiden…

7 Mei 2024