RiderTua.com – Di GP Aragon, Pecco Bagnaia memenangkan balap MotoGP pertamanya pada musim 2021, dan dia kini kembali ke Sirkuit MotorLand untuk mengejar kemenangan ke-11 di kelas para raja tersebut. Setelah mendapatkan kemenangan empat kali berturut-turut, pembalap Ducati ini mengejar kemenangan kelimanya dan memimpin klasemen yang hanya berjarak 30 poin. Disini, motor Desmosedici GP dapat memanfaatkan trek lurus hampir 1 km (968 m), serta area pengereman, namun Fabio Quartararo telah menunjukkan bahwa top speed bukanlah segalanya pada beberapa kesempatan, walau justru sebaliknya. Namun kini pembalap Borgo Panigale bekerja dengan frame baru untuk mengoptimalkan kecepatan di tikungan cepat dan perubahan arah intinya cornering speed ditingkatkan.
Kini Pecco mampu menorehkan rekor hattrick dan sejajar dengan Jorge Lorenzo. Apakah dia akan melampaui seniornya di Ducati dulu, meskipun dia jelas tidak memikirkan itu dan fokus dengan balapan saja, “Kami akan menghadapi akhir pekan (Aragon) seperti biasa. Mulai hari Jumat, kami akan melakukan yang terbaik dan kami akan berkonsentrasi penuh pada balap di akhir pekan tanpa terlalu banyak memikirkan tentang gelar juara dunia,” kata Pecco..
Sekarang Pecco fokus sepenuhnya pada seri Aragon, “Saya tidak sabar untuk membalap lagi di Aragon, dimana saya mengambil kemenangan pertama saya di MotoGP musim lalu. Secara umum itu adalah tempat yang bagus bagi kami dan saya pikir kami bisa lebih cepat dari tahun lalu,” kata pembalap kelahiran Turin tersebut. Beberapa informasi yang dikumpulkan dari tes MotoGP di Misano akan berguna untuk segera meningkatkan motor GP22 dan bertujuan sebagai ‘peningkatan’.
Di luar peringkat dua dunia sementara ini, Pecco sudah bisa berbangga karena telah masuk kelompok pembalap ‘istimewa’. Berkat kemenangan empat kali berturut-turut, dengan terakhir didapat di seri Misano, dia menyalip rekor Casey Stoner yang dua kali berhenti di tiga kemenangan berturut-turut (hattrick) dan sejajar dengan Jorge Lorenzo, yang berhenti dalam kemenangan empat kalinya tahun 2015 silam, tahun dimana dia memenangkan gelar juara kelimanya. Sejak 2002, tahun dimana era MotoGP dimulai, hanya dua pembalap (selain Lorenzo dan Bagnaia) yang dapat memenangkan setidaknya empat seri berturut-turut. Yang pertama melakukannya adalah Valentino Rossi, yang meraih kemenangan tujuh kali (dari seri Spanyol hingga Jerman). Marc Marquez mencatatkan 10 kemenangan berturut-turut pada tahun 2014, yang menyebabkan persaingan di kelas utamanya dinetralisir pada tahun keduanya.
Apakah Pecco mampu melampaui rekor Lorenzo?