Home Otomotif Penjualan Mobil Semester I 2022 Meningkat 20 Persen!

    Penjualan Mobil Semester I 2022 Meningkat 20 Persen!

    (Viva)

    MOBIL RiderTua.com – Penjualan mobil selama beberapa bulan terakhir di Indonesia mengalami naik turun hingga pertengahan tahun ini. Tak hanya diakibatkan oleh kondisi pasar yang kurang membaik, tetapi juga dari krisis chip semi-konduktor. Meski demikian, penjualan mobil sepanjang semester pertama tahun 2022 meningkat 20 persen dari tahun sebelumnya. Tentu ini menjadi kabar baik bagi produsen mobil di Tanah Air.

    Baca juga: Wuling Daftarkan Mobil Baru di Indonesia, Bukan Wuling EV?

    Penjualan Mobil Semester I Tahun Ini Meningkat

    Belakangan ini penjualan mobil di Indonesia terkadang tidak selamanya stabil sepanjang tahun 2022. Bagaimana tidak, terjadi penurunan penjualan pada beberapa bulan lalu yang sudah cukup menganggu bagi produsen. Padahal mereka tengah dalam masa pemulihan penjualan setelah sempat mengalami penurunan pada tahun sebelumnya.

    Kenaikan penjualannya hanya mencapai 20 persen saja, tapi ini sudah cukup dalam memberikan hasil cukup bagus bagi sejumlah produsen. Terutama Daihatsu yang mengandalkan penjualannya pada model seperti LCGC hingga MPV. Hadirnya model baru juga ikut memberikan kontribusi pada penjualan mobil selama ini.

    Daihatsu Sigra 2
    (Daihatsu)

    Krisis Chip

    Memang tahun ini bukan menjadi tahun yang mudah bagi produsen otomotif di seluruh dunia, karena adanya krisis chip semi-konduktor. Akibatnya, produksi mobil menjadi terganggu dan sebagian diantaranya tidak dapat memenuhi permintaan dengan cepat. Ini terjadi pada merek seperti Honda yang terkena dampak cukup parah.

    Sejauh ini, produsen yang terkena dampak dari krisis chip tersebut masih cukup sedikit, tapi masih ada beberapa diantaranya yang mengalaminya. Namun kebanyakan dampaknya tidak separah yang diduga, sehingga produsen masih bisa memenuhi permintaan konsumen. Walau tanpa insentif PPnBM dan PPN baru, tapi penjualan mobil tidak terganggu begitu saja.

    Sejumlah merek mobil berusaha untuk bertahan dalam kondisi tersebut. Apalagi ini baru pertengahan tahun, dan produsen masih harus melewati setengah tahun lagi sebelum memasuki tahun 2023.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini