Home Otomotif BMW Copot Sejumlah Fitur Dari Mobil Rakitan Lokal?

    BMW Copot Sejumlah Fitur Dari Mobil Rakitan Lokal?

    (Motor Authority)

    RiderTua.com – BMW dikenal sebagai salah satu produsen mobil kelas mewah yang cukup terkenal di Indonesia. Tapi mereka tidak luput terkena dampak dari krisis chip semi-konduktor yang terjadi sampai sekarang. Bahkan BMW diketahui terpaksa harus menanggalkan sejumlah fitur mobil rakitan lokalnya. Walau fitur tersebut dianggap tidak terlalu penting bagi konsumen.

    Baca juga: BMW M Mesin Bensin Takkan Dihadirkan Lagi Tahun Depan?

    BMW Terpaksa Menanggalkan Sejumlah Fitur Mobilnya

    Hingga kini BMW memiliki pabrik produksi mobilnya sendiri di Indonesia, meskipun dalam model CKD atau completely knock down. Tapi tetap saja, mobil rakitan lokalnya ini menjadi favorit konsumen di pasar tujuannya masing-masing. Sehingga membuat nama BMW menjadi semakin dikenal di Tanah Air, menyaingi merek senegaranya, Mercedes-Benz.

    Namun BMW dan merek mobil lainnya di seluruh dunia kini terdampak oleh krisis chip semi-konduktor. Akibatnya, produksi mobilnya secara global ikut terganggu, dan BMW harus mencari cara untuk bisa menyelamatkan produksinya dari dampak tersebut. Mereka terpaksa mencopot sejumlah fitur pada mobilnya yang membutuhkan komponen chip.

    BMW X5 Blog
    (BMW Blog)

    Tidak Terlalu Penting

    Meskipun terdengar cukup gawat, tapi sebenarnya fitur yang dicopot oleh BMW tidak terlalu penting. Fitur yang dimaksud adalah wireless charging dan surround sound, dimana keduanya membutuhkan komponen chip semi-konduktor. Tapi BMW tidak terlalu mengkhawatirkannya karena mereka sudah merencanakannya sejak awal.

    Memang fitur tersebut cukup penting untuk bisa meningkatkan kualitas produk yang dimilikinya. Walau demikian, BMW kalau kedua fitur tersebut terkadang jarang mendapat perhatian dari konsumen. Sehingga menanggalkan sejumlah fitur pada mobil tidak menjadi masalah kalau fitur tersebut tidak dibutuhkan bagi konsumen.

    Sejauh ini produksi mobil BMW, baik di Indonesia maupun global, masih baik-baik saja. Tapi tidak menutup kemungkinan mereka juga akan merasakan dampak lebih parah lagi.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini