RiderTua.com – Toprak Razgatlioglu tak terbendung pada Superpole World Superbike WSBK Mandalika.. Pembalap Turki itu menjadi yang tercepat di Superpole.. luar biasa dengan lebih dari 0,3 detik di depan Jonathan Rea. Scott Redding melengkapi baris pertama dari grid. Posisi ini akan menentukan start grid Superbike untuk Race-1 yang akan diadakan dalam beberapa jam lagi (Pukul 2 WIB). Jika Toprak Razgatlioglu berhasil mencapai garis finis, dia bisa berharap untuk mendapat gelar hari ini, selama dia mencetak setidaknya delapan poin lebih baik dari Rea. Jika Toprak menang, Rea harus finis kedua jika dia ingin mempertahankan peluang gelarnya hingga hari Minggu. Jika pembalap Yamaha itu finish di tempat kedua, Rea tidak boleh finis di bawah posisi keempat, dan tidak di bawah posisi ketujuh jika Toprak finish ketiga. Tidak dikesampingkan jika race-1 hujan, maka ‘nasib’ pembalap ada diujung ban..
Hasil Kualifikasi Superpole World Superbike Mandalika, Indonesia
Tidak mengecewakan, bagaimanapun, pembalap Turki, pemimpin yang solid dalam kejuaraan musim ini dan selama sesi latihan bebas ketiga dan terakhir akhir pekan ini, berada di depan saingan kuatnya, Jonathan Rea.
Memang, dengan keunggulan 30 poin di depan klasemen, pembalap Yamaha lebih diuntungkan, tetapi harus menghindari kesalahan sekecil apa pun dan khususnya jatuh yang tidak terduga, yang tidak dapat dikesampingkan di sirkuit baru seperti Mandalika. , apalagi dalam kondisi panas dan berat yang melanda akhir pekan ini di Lombok.
Tidak ada ruang untuk kesalahan untuk Rea Sabtu ini
Menghormati statusnya sebagai pembalap tercepat di hari pertama, Razgatlioglu kembali ke pit setelah menjalankan sesi pertamanya dengan menjadi pemimpin di depan Rea. Pembalap Kawasaki itu jauh dari mengakui kekalahan dan bertekad untuk membawa bertarung hingga akhir.
Tapi Razgatlioglu memiliki potensi lebih kuat, dan mengejutkan semua orang dengan menjadi yang pertama masuk di catatan waktu 1’32 akhir pekan ini. Meski pembalap Kawasaki itu bahkan tampak kecewa dengan penampilan lawannya, dia menolak untuk menyerah begitu saja.
Juara Dunia enam kali itu menunjukkan puncak dari hari-hari yang buruk, bahkan jika tidak ada yang hilang, terutama mengingat kondisi cuaca, yang dapat berubah menjadi hujan selama Race 1, dan dengan demikian mengubah peta kekuatan dan peruntungan secara signifikan.
