RiderTua.com – Kelemahan Maverick Vinales terlihat jelas bahkan oleh Lin Jarvis, tapi dia tetap dikontrak Yamaha, kenapa tidak berani merekrut pembalap baru dari Moto2?.. Yamaha memiliki salah satu pembalap MotoGP terbaik di bawah kontrak dengan Maverick Vinales. Tapi pembalap berusia 25 tahun itu tidak pernah memperebutkan gelar dalam 4 tahun, karena dia memiliki kelemahan yang terlihat jelas. Meski demikian, dia tetap direkrut tim pabrikan Yamaha. Jika dua tahun kedepan tak ada peningkatan dia harus waspada posisinya oleh pembalap muda dari Moto2.. Berikut ini kelebihan dan kelemahan yang dimiliki Maverick Vinales…
Kelemahan Maverick Vinales Terlihat Jelas Tapi Tetap Dikontrak Yamaha
Maverick Vinales bergabung dengan tim pabrikan Movistar Yamaha pada tahun 2017, setelah merayakan kemenangan perdananya di MotoGP dengan Suzuki GSX-RR di Silverstone. Saat itu dia menang di Qatar, Argentina dan Le Mans, 3 dari 5 balapan pertama. Tetapi di Kejuaraan Dunia akhirnya dia kembali ke posisi ke-3 di belakang Marc Marquez dan Andrea Dovizioso.
Pada musim 2018, dia harus mengalah pada Valentino Rossi di Kejuaraan Dunia. Dan pada 2019, dia berada di klasemen Kejuaraan Dunia naik ke posisi kedua di GP Sachsenring di belakang Rossi. Pada akhirnya, itu cukup untuk menempati posisi ke-3 di Kejuaraan Dunia, tepat di atas rookie dan pembalap satelit Yamaha Fabio Quartararo, dan juara dunia tak terkalahkan Marc Marquez dengan selisih poin 209 angka.
Ketika Zarco dan Folger kerap mempermalukan tim pabrikan dengan Rossi dan Vinales, karena mereka adalah tim setelit Tech3 Yamaha di tahun 2027, Vinales kerap terlihat tertekan. Namun di musim dingin 2019 dia kembali mendominasi tes pramusim.
Bisa dibayangkan, bahkan pada 2018 dan 2019 manajemen Yamaha meragukan, apakah Maverick adalah orang baru yang tepat di Yamaha, sementara karier Rossi hampir berakhir. Tetapi untuk 2021 Yamaha pun mengambil tindakan. Fabio Quartaro dipromosikan ke tim pabrikan bukan Rossi.
Vinales Mengganti Kepala Krunya
Lin Jarvis, direktur pelaksana Yamaha Motor Racing mengatakan, “Anda selalu khawatir ketika melihat pembalap melewati masa-masa sulit. Dalam kasus Maverick, saya akan mengatakan dia memiliki kekuatan dan kelemahannya. Kelebihannya adalah, ketika dia jatuh dan tertekan, dia dapat terus memotifasi dirinya sendiri untuk terus memacu, terus berjuang dan kemudian kembali ke puncak.”
“Kelemahannya adalah dia terlalu mudah terjebak dalam spiral negatif. Pada titik tertentu dia menangkap dirinya sendiri dan kemudian berakhir dalam spiral positif tanpa banyak usaha. Jika ini terjadi dia bisa mencapai kemenangan yang luar biasa. Tapi ketika Maverick mengalami hari yang buruk, dia memiliki kecenderungan mood yang naik turun.”
“Saya pikir itu kelemahan. Karena seorang pembalap harus mampu menempatkan situasi dalam perspektif dan tetap berada di zona yang mengarah pada kesuksesan. Jika Maverick berhasil bertahan di zona nyamannya, dia bisa melakukan hal yang luar biasa.”
