RiderTua.com – Apa yang akan kita rindukan dari sosok Cal Crutchlow?…
Pembalap MotoGP berusia 35 tahun itu ‘dibuang’ Honda setelah 6 tahun bersama. Papa Willow ini terkadang terlihat ’emosian’, kadang juga ceplas-ceplos.. Pembalap Inggris itu sering memanaskan kuping orang-orang dengan pernyataannya. Namun komentarnya terkadang lucu dan menghibur, terkadang juga agak memalukan. Inilah sekilas tentang pribadinya yang ‘mempesona’.
Apa yang Akan Kita Rindukan dari Sosok Cal Crutchlow?
Mantan pembalap reguler MotoGP ternama seperti Bradl, Bautista, Redding, Smith, Pedrosa, Iannone, Lorenzo dan kini Dovizioso dan Crutchlow kehilangan pekerjaan sejak musim 2016. Sebagian besar pekerjaan ini karena menjadi ‘korban’ dari pembalap muda.
Hanya Valentino Rossi yang tetap aman sentosa. Bahkan jika dia menyelesaikan 6 balapan berturut-turut tahun ini (dia absen dua kali balapan karena sakit). Rossi berada di peringkat ke-15 di Kejuaraan Dunia. Kemenangan terakhirnya (25 Juni 2017) lebih dari 3,5 tahun lalu. Dan memenangkan gelar terakhir pada 11 tahun lalu.
Pada usia 35 tahun, Cal Crutchlow harus menerima peran sebagai test rider di Yamaha. Dia mengambil alih pekerjaan Jorge Lorenzo. Orang Inggris itu sering memanaskan kuping orang-orang dengan pernyataannya. Dia kerap emosi dengan kata-kata yang tidak diplomatis. Namun komentarnya terkadang lucu dan menghibur, terkadang juga agak memalukan.
Para reporter Inggris bersyukur, karena selama bertahun-tahun, pertanyaan kritis tidak pernah diberikan. Cal tanpa ampun ‘memecat’ beberapa reporter, jika dia tidak setuju dengan pertanyaan atau pandangan mereka.
Tidak ada yang berani menjelaskan, mengapa dia terus-menerus bergosip tentang motornya di Ducati pada 2019. Meskipun rekan setimnya Dovizioso secara konsisten 1 atau 1,5 detik lebih cepat.
Dan di Honda dia tidak bisa melewati dua tempat ketujuh secara keseluruhan. Pendahulunya di LCR Honda, Stefan Bradl telah mencapai tempat ke-8 di kelas MotoGP pada usia 22 tahun. Dan di tahun-tahun berikutnya, dia berada di urutan ke-7 dan ke-9.

Karir Nyaris Berakhir Karena Cedera parah
Cal Crutchlow tidak pernah berhasil masuk ke lingkaran penantang gelar di ‘kelas utama’. Dia bukan pembalap berbakat alami, tapi pekerja keras, keajaiban kebugaran tubuhnya, mau mengambil resiko, tak kenal takut, mau jatuh, dan mudah cedera.
Dunia balap Inggris bersyukur karena, setelah Barry Sheene (juara dunia 500 cc tahun 1976 dan 1977) puluhan tahun lalu, Crutchlow muncul sebagai pembalap Inggris pertama yang meraih podium, dan kemenangan di kelas utama. Berhasil mendobrak dominasi pembalap Italia dan Spanyol.
Kemudian pergelangan kakinya patah saat latihan untuk GP Australia. Kecelakaan dengan kecepatan penuh di Tikungan 1 itu, hampir saja mengakhiri karir balapnya.
Setelah itu Cal tidak pernah memenangkan perlombaan. Pada 2019 dia hanya berhasil menempati posisi kedua dan ketiga, tetapi tidak pernah meraih kemenangan. Dan dari rekan setimnya di Honda Marc Marquez, dia kehilangan 287 poin yang membuatnya berada di tempat ke-9 di Kejuaraan Dunia.
Meskipun akan ada penerusnya yaitu Jack Miller… Kita akan kehilangan sosok menghibur seperti yang dijelaskan diatas…