Home Otomotif Harga Mobil Hybrid Harus Murah Kalau Mau Laris ?

    Harga Mobil Hybrid Harus Murah Kalau Mau Laris ?

    toyota dinobatkan sebagai merek mobil paling rendah emisi

    toyota dinobatkan sebagai merek mobil paling rendah emisi

    RiderTua.com – Mobil, Saat ini, varian hybrid sudah mulai makin banyak tersedia di pasar otomotif Indonesia. Dari sedan sampai SUV, kebanyakan merupakan varian tambahan untuk model yang tersedia. Tapi harganya lebih mahal dari model biasa. Harga mobil hybrid harus murah kalau mau laris.

    Bukan bagian dari konten editorial.
    honda cr v hybrid
    (Foto: carmagazine.co.uk)
    Baca juga: All New Ertiga Hybrid Sedang Digarap Suzuki ?

    Harga Mobil Hybrid Harus Murah Kalau Mau Laris ?

    Dilansir dari Detik.com (02/10/2019), harga tergantung dari kualitas mesin hybrid yang dimilikinya. Semakin bagus, maka semakin mahal harganya. Tapi sebenarnya ini terjadi karena tak adanya insentif khusus mobil hybrid, layaknya mobil listrik.

    Tanpa insentif, maka harga mobil hybrid bisa dua kali lipat dari model biasa. Terkadang ditemukan mobil hybrid dengan banderol sekitar Rp 500 juta bahkan lebih dari Rp 1 miliar. Sehingga harga ini tak terjangkau oleh kalangan menengah ke bawah.

    Melihat ini, Suzuki Indomobil Sales (SIS) memberi solusi agar mobil hybrid bisa laris manis terjual. Yaitu dengan mematok harga dibawah Rp 250 juta.

    Suzuki-Ertiga-Diesel-Hybrid
    Suzuki-Ertiga-Diesel-Hybrid

    Terdengar masuk akal, mengingat cukup banyak mobil dengan banderol tersebut. Seperti LMPV atau LCGC (harganya terus meningkat dari tahun ke tahun). Kedua jenis mobil ini selalu laris di pasar.

    Jika mematok harga mobil hybrid dengan banderol ini, maka teknologi hybrid bisa dijangkau oleh semua kalangan. Dengan begitu, konsumen bisa membandingkannya dengan mobil bermesin biasa, serta ikut andil dalam pengurangan emisi gas. Terdengar cukup menarik, tapi tunggu saja apakah produsen mobil lain mau melakukan ini.

    © ridertua.com

    Iklan pihak ketiga – bukan bagian dari konten editorial.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini