RiderTua.com – Fabio Di Giannantonio tampil kompetitif dengan meraih podium setelah finis ke-2 pada race utama MotoGP Australia dan finis ke-5 dalam sprint akhir pekan lalu. Dengan tambahan 25 poin, kini rider VR46 Ducati itu berhasil menggeser rekan setimnya Franco Morbidelli di klasemen. Kini Diggia berada di peringkat 6 dan mengumpulkan 216 poin unggul hanya 8 poin dari Franky.
Diggia mampu meraih hasil apik di Phillip Island meski saat itu dia sedang demam. Bagaimana kondisinya saat ini? “Saya merasa lebih baik daripada di Australia, di mana saya merasa sangat tidak enak badan setelah balapan. Semua orang mengira, saya tidak enak badan karena pesta setelah podium. Tetapi kenyataannya saya sudah tidur pukul 9 malam,” jawab rider asal Roma Italia itu.
Fabio Di Giannantonio : Podium di Australia Memberi Saya Motivasi Tambahan
Tahun lalu, Fabio Di Giannantonio absen dari MotoGP Malaysia karena cedera bahu. Dan usai GP Thailand, dia memutuskan untuk mengakhiri musim lebih awal untuk menjalani operasi agar kembali fit saat memulai musim baru. Pada bulan Februari tahun ini, dia ambil bagian dalam tes pramusim di Sepang tapi mengalami crash di hari pertama yang membuat tulang selangka kirinya patah. Untuk itulah dia tidak bisa menuntaskan tes yang sedianya berlangsung selama 3 hari, karena harus pulang ke Italia untuk menjalani operasi.
“Podium di Australia memberi saya motivasi tambahan, saya tidak sabar untuk menikmati balapan di trek yang indah ini. Sudah lama sekali saya tidak balapan di sini. Karena terakhir kali, saya hanya mampu menyelesaikan sekitar 20 lap lalu saya cedera,” ungkap Diggia.
Apakah hal itu membuatnya merasa dirugikan? “Datang ke trek, di mana kita dapat memanfaatkan banyak data sebelumnya, jelas membantu kita memulai dari dasar. Akhir pekan ini akan menjadi awal yang baru bagi kami, karena di MotoGP saya belum pernah tampil bagus di trek ini. Akan menjadi tantangan yang menarik untuk kembali meraih podium dan mencoba meraih hasil yang baik lagi dengan data yang minim,” jawab rider berusia 27 tahun itu.
Fakta bahwa Ducati berhasil memenangkan race utama dalam 3 musim terakhir di Malaysia (Pecco Bagnaia menang pada 2022 dan 2024 dan Enea Bastianini pada 2023) seharusnya membuat Diggia percaya diri.
Apakah Diggia melihat peluang untuk keluar sebagai pemenang? “Tentu saja! Saya datang ke sini untuk memberikan yang terbaik, dan kemenangan adalah targetnya. Saya tidak akan memulai akhir pekan ketika saya tidak yakin bisa memenangkan balapan. Tapi saya ingin jumawa, karena seperti yang telah kita lihat GP25 tidak selalu konsisten musim ini. Apa pun hasilnya, kami akan melakukan yang terbaik,” pungkasnya.
